Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Serangan Taliban Tewaskan Lebih dari 100 Keamanan Afghanistan

Atikah Ishmah Winahyu
30/4/2021 10:48
Serangan Taliban Tewaskan Lebih dari 100 Keamanan Afghanistan
Tentara Nasional Afghanistan (ANA) bersiaga di pos pemeriksaan dekat basis militer AS di Bagram, Afghanistan, Kamis (29/4).(WAKIL KOHSAR / AFP)

LEBIH dari 100 personel pasukan keamanan Afghanistan telah tewas selama dua minggu terakhir di tengah gelombang serangan Taliban. Washington telah menyatakan bahwa mereka akan menarik semua pasukan Amerika Serikat (AS) pada 11 September 2021.

Pejabat senior Afghanistan mengatakan Taliban sedang unjuk kekuatan dan berusaha untuk mendapatkan wilayah saat pasukan asing mundur.

Taliban telah melancarkan pemberontakan selama dua dekade sejak digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan asing pimpinan AS pada 2001.

Menurut dua pejabat keamanan senior, sekitar 120 personel pasukan keamanan Afghanistan, 65 warga sipil, dan lebih dari 300 pejuang Taliban telah tewas dalam 15 hari terakhir pertempuran, dan puluhan lainnya terluka di seluruh negeri.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian, mengatakan Taliban telah melakukan setidaknya enam bom bunuh diri dan beberapa pembunuhan terarah serta telah menanam 65 bom pinggir jalan untuk menargetkan pasukan pemerintah.

Dia menambahkan bahwa lebih dari 60 warga sipil telah tewas dan 180 luka-luka. Dia tidak memberikan angka korban yang diderita oleh pasukan keamanan, sesuai dengan praktik pemerintah yang biasa.

“Lusinan pejuang Taliban, termasuk beberapa komandan, tewas selama operasi,” kata Arian.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menolak klaim pemerintah bahwa kelompok itu telah menimbulkan korban sipil, dengan mengatakan ini disebabkan oleh operasi udara dan darat oleh pasukan Afghanistan. Dia tidak berkomentar tentang kematian Taliban atau pasukan keamanan.

Presiden AS Joe Biden awal bulan ini mengumumkan Amerika Serikat akan memulai penarikan militer terakhirnya hingga 11 September. Pasukan asing di bawah komando NATO juga akan ditarik, sekutu NATO setuju.

Gedung Putih mengatakan pada Kamis (29/4) bahwa pasukan Amerika telah mulai menarik diri dari Afghanistan, mengkonfirmasikan komentar yang dibuat selama akhir pekan oleh seorang jenderal senior AS.

Sejak pengumuman Biden, kekerasan meningkat hampir seperempat kali di seluruh negeri, dengan serangan Taliban dilaporkan terjadi di 21 dari 34 provinsi, menurut seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan.

"Kami sudah berada di tengah serangan musim semi tahunan Taliban, tetapi kami siap dan melakukan operasi kami," kata seorang pejabat senior pemerintah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Kepala intelijen Afghanistan Ahmad Zia Siraj mengatakan Taliban telah meningkatkan kekerasan ke tingkat tertinggi dalam beberapa hari terakhir.

Para pemimpin keamanan tertinggi terbang ke provinsi tengah Ghazni pada Kamis untuk menilai situasi di tengah laporan dari gerilyawan Taliban yang berkumpul di daerah itu untuk menyerbu provinsi strategis terserbut.

Upaya perdamaian terhenti setelah Taliban dan pemerintah Afghanistan memulai pembicaraan di ibu kota Qatar, Doha tahun lalu.

Washington mendorong pertemuan puncak di Turki bulan ini tetapi ditunda karena Taliban menolak untuk berpartisipasi, dan belum ada tanggal baru yang ditetapkan.

Batas waktu penarikan pasukan 11 September 2021 lebih lambat dari batas waktu 1 Mei 2021 yang disepakati antara Taliban dan Amerika Serikat di Doha tahun lalu. Taliban, yang tidak menyerang pasukan asing sejak perjanjian Doha, menyebut penundaan itu tidak bisa diterima. (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik