Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SALAHEDDINE dan Muhannad Zibn, yang tinggal di Tepi Barat bagian utara, hanya bertemu dengan ayah mereka sekali selama kunjungan penjara. Itu pun ketika Salaheddine berusia lima tahun tahun dan Muhannad baru dua minggu.
Ibu mereka, Dalal Zibn, mengatakan itu kepada AFP, Kamis (1/4). Anak-anaknya termasuk kelompok pertama yang lahir melalui program fertilisasi in-vitro (IVF) atau bayi tabung dari seorang ayah yang ditahan di Israel.
Klaim itu didukung oleh dokter Palestina yang melakukan prosedur tersebut, Ghosson Badran. "Saya sangat bangga menjadi yang pertama karena merupakan hak kami untuk memiliki anak," ujarnya. "Saya memberi harapan kepada banyak wanita."
Suaminya, Amar, telah menjalani hukuman seumur hidup karena merencanakan serangan anti-Israel untuk Hamas sejak 1997. Ketika suaminya pertama kali mengusulkan IVF, dia berkata, "Saya tidak mengerti konsepnya."
"Kemudian dia meyakinkan saya dan para dokter meyakinkan saya." Seperti Qudra, Dalal Zibn memiliki anak perempuan sebelum suaminya dipenjara. Pada 2012 dia memutuskan untuk mencoba bayi tabung dengan harapan memiliki anak laki-laki.
Layanan Penjara Israel (IPS) memandang cerita penyelundupan sperma dengan skeptis. "Kami tidak memiliki informasi atau bukti untuk mendukung tuduhan ini," kata juru bicara IPS Hana Herbst kepada AFP, menyebut mereka sebagai rumor.
"Kami tidak tahu bagaimana mungkin mengeluarkan air mani yang cukup untuk prosedur medis," tambahnya. (OL-14)
Juru Bicara Pemerintah Jerman mengatakan Israel tetap berkewajiban untuk memastikan pengiriman bantuan secara penuh.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved