Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Prancis Kecam Kekerasan di Myanmar

Basuki Eka Purnama
30/3/2021 09:17
Prancis Kecam Kekerasan di Myanmar
Demonstran membawa rekan mereka yang terluka dalam bentrokan dengan petugas keamanan di Yangon, Myanmar.(AFP/STR)

PRANCIS, Senin (29/3), mengecam aksi kekerasan yang membabi buta di Myanmar ketika junta militer Myanmar menewaskan lebih dari 100 orang pada Sabtu (27/3), akhir pekan paling mematikan sejak kudeta, bulan lalu.

"Militer Myanmar telah mencapai tahap baru dalam aksi kekerasan mereka. Mereka kembali menggunakan aksi kekerasan terhadap warga dan menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk anak-anak," ujar Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dalam sebuah pernyataan resmi.

"Saat sanksi telah diputuskan bersama rekan Eropa dan internasional kami, saya meminta kepada militer Myanmar untuk menghentikan aksi kekerasan, membebaskan semua tahanan politik, dan membuka dialog," imbuh Le Drian.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Kekerasan di Myanmar tidak Bisa Diterima

Sedikitnya 107 orang, termasuk tujuh anak-anak, terbunuh pada Sabtu (27/3), ungkap PBB, saat rezim Myanmar unjuk kekuasaan dalam Hari Angkatan Bersenjata.

Lebih dari 450 orang telah tewas dalam aksi demonstrasi sejak militer menggelar kudeta pada 1 Februari lalu. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik