Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sekjen PBB Sebut Kekerasan di Myanmar tidak Bisa Diterima

Basuki Eka Purnama
30/3/2021 08:23
Sekjen PBB Sebut Kekerasan di Myanmar tidak Bisa Diterima
Aksi demonstrasi antikudeta di Monywa, Myanmar.(AFP/Handout / FACEBOOK)

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, Senin (29/3), meminta dunia untuk bersatu menekan junta militer Myanmar setelah militer negara Asia Tenggara itu membunuh lebih dari 100 demonstran antikudeta pada akhir pekan lalu.

"Tidak bisa diterima adanya kekerasan terhadap warga dalam tingkat yang sangat tinggi, jumlah orang tewas sangat banyak, penolakan terhadap kebutuhan untuk membebaskan seluruh tahanan politik, dan mengembalikan Myanmar menjadi negara demokrasi," kata Guterres.

"Komunitas internasional harus bersatu dan meningkatkan komitmen untuk menekan junta militer Myanmar," imbuhnya.

Baca juga: Biden Kecam Pertumpahan Darah di Myanmar

Sejak kudeta, 1 Februari lalu, prajurit dan polisi menggelar kampanye brutal terhadap demonstran antikudeta yang menuntut pemulihan demokrasi dan pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Akhir pekan lalu menjadi hari yang paling berdarah dalam aksi demonstrasi menentang kudeta Myanmar dengan 107 orang, termasuk tujuh anak-anak, tewas pada Sabtu (27/3). Sebanyak 13 orang lainnya tewas pada Minggu (28/3).

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar pertemuan tertutup pada Rabu (31/3) untuk membahas situasi di Myanmar dan mendengarkan penjelasan dari utusan khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik