Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pejabat Saudi Sebar Ancaman pada Penyelidik Kasus Khashoggi

Atikah Ishmah Winahyu
24/3/2021 10:35
Pejabat Saudi Sebar Ancaman pada Penyelidik Kasus Khashoggi
Penyelidik PBB dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, Agnes Callamard(AFP/ISABEL INFANTES)

SEORANG pejabat senior Arab Saudi menyebarkan ancaman terhadap penyelidik PBB Agnes Callamard yang melakukan penyelidikan atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris, Callamard mengatakan, seorang rekannya di PBB memberi tahukan, Januari 2020, bahwa seorang pejabat Arab Saudi yang tidak disebutkan namanya mengancam dua kali dalam pertemuan dengan pejabat senior PBB lainnya di Jenewa dan meminta agar Callamard “diurus”.

Callamard mengatakan komentar itu dipahami sebagai ancaman pembunuhan oleh rekan-rekannya.

Baca juga: Pasca-Penembakan di Colorado, Biden Serukan Larang Senapan Serbu

Callamard, seorang warga negara Prancis, akan bergabung dengan pengawas hak asasi manusia Amnesty International sebagai sekretaris jenderal pada bulan ini.

Dia adalah pejabat pertama yang menyelidiki pembunuhan Khashoggi, yang dibunuh agen Arab Saudi di konsulat kerajaan itu di Istanbul, Turki, Oktober 2018, dan menerbitkan laporan terperinci.

Khashoggi adalah mantan orang dalam kerajaan Arab Saudi yang kemudian sering menulis kritik tentang pemerintah 'Negeri Petrodolar' itu.

Dalam laporan 100 halaman yang diterbitkan pada Juni 2019, Callamard mengatakan kematian Khashoggi merupakan pembunuhan di luar hukum yang menjadi tanggung jawab Negara Kerajaan Arab Saudi. Laporan itu juga mengatakan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) harus diselidiki atas pembunuhan itu.

Callamard mengatakan ancaman terhadap dirinya diungkap pada pertemuan tingkat tinggi antara diplomat Arab Saudi yang berbasis di Jenewa, pejabat Saudi yang berkunjung, dan pejabat PBB di Swiss.

Perempuan itu diberitahu bahwa Arab Saudi mengkritik pekerjaannya dalam penyelidikan Khashoggi, menyuarakan kemarahan mereka tentang kesimpulannya.

Pejabat Arab Saudi juga mengklaim dia menerima uang dari Qatar, tuduhan yang sering digunakan terhadap kritik terhadap pemerintah Arab Saudi.

Callamard mengatakan salah satu pejabat senior Arab Saudi yang berkunjung kemudian diduga mengatakan dia menerima panggilan telepon dari orang-orang yang siap “mengurus” dirinya.

Ketika para pejabat PBB menyuarakan kekhawatiran, warga Arab Saudi lainnya yang hadir mencoba meyakinkan mereka bahwa komentar tersebut tidak boleh dianggap serius.

Kelompok Arab Saudi kemudian meninggalkan ruangan tetapi pejabat senior Arab Saudi yang berkunjung tetap tinggal dan mengulangi ancaman kepada pejabat PBB yang tersisa di ruangan itu, Callamard diberitahu.

Pejabat Arab Saudi itu mengatakan dia mengenal orang-orang yang dapat menangani masalah ini.

“Hal itu dilaporkan kepada saya dan itu adalah salah satu kesempatan PBB sebenarnya sangat kuat dalam masalah tersebut. Orang-orang yang hadir dan juga kemudian, menjelaskan kepada delegasi Saudi bahwa ini benar-benar tidak pantas dan ada harapan bahwa ini tidak boleh berlanjut,” kata Callamard.

Pemerintah Arab Saudi tidak menanggapi laporan berita tersebut.

“Anda tahu, ancaman itu tidak berhasil pada saya. Saya tidak ingin meminta lebih banyak ancaman. Tetapi saya harus melakukan apa yang harus saya lakukan. Itu tidak menghentikan saya untuk bertindak dengan cara yang menurut saya adalah hal yang benar untuk dilakukan," tegasnya. (Aljazeera/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya