Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ribuan Warga Mengungsi dari Zona Industri Myanmar

Basuki Eka Purnama
17/3/2021 11:34
Ribuan Warga Mengungsi dari Zona Industri Myanmar
Warga menggunakan mobil dan truk melarikan diri dari Hlaing Tharyar, Yangon, Myanmar, saat pasukan keamanan menyerang para demonstran.(AFP/STR)

RIBUAN warga menyelamatkan diri dari pinggiran kawasan industri ibu kota Myanmar, Selasa (16/3), di tengah kekhawatiran pertumpahan darah yang semakin parah setelah puluhan demonstran tewas di daerah tersebut dan junta menerapkan status darurat militer, lapor media setempat.

Pasukan keamanan masih bertahan di zona industrial Hlaing Tharyar di Yangon, tempat lebih dari 40 orang tewas, Minggu (14/3) dan sejumlah
pabrik dibakar, seperti yang diungkapkan warga.

Akan tetapi pemutusan jaringan internet pascaaksi kekerasan berdampak pada semua wilayah - dengan hanya segelintir orang yang mempunyai akses internet - membuat informasi sulit diverifikasi.

Baca juga: Kudeta Perburuk Krisis Ekonomi di Myanmar

"Di sini seperti zona perang. Mereka melepaskan tembakan di mana-mana," kata demonstran buruh di daerah tersebut sembari menambahkan bahwa sebagian besar warga sangat ketakutan untuk keluar.

Banyak warga Hlaing Tharyar, pinggiran kota miskin yang banyak dihuni para migran dan buruh pabrik, Selasa (16/3), menyelamatkan diri.

Mereka pergi membawa barang berharga miliknya dengan menggunakan sepeda motor dan bajaj setelah militer memberlakukan status darurat di daerah tersebut dan di lima kota lainnya di Yangon menyusul aksi kekerasan selama akhir pekan, lapor Frontier Myanmar.

Dua dokter mengatakan bahwa masih terdapat korban luka yang membutuhkan perhatian medis di daerah tersebut, tetapi militer menutup
akses pintu masuk dan keluar.

"Junta militer memblokir semua akses pintu masuk dan keluar," ungkap salah satu dokter.

Ketua kelompok HAM Fortify Rights, Matthew Smith, menuliskan di Twitter, "Kami diberitahu tentang kemungkinan puluhan orang lainnya tewas di #HlaingTharYar saat ini. Kendaraan darurat tidak bisa masuk ke area tersebut karena jalan ditutup."

Sejauh ini lebih dari 180 demonstran tewas saat pasukan keamanan berupaya menghancurkan penentang jenderal-jenderal, yang menggulingkan Aung San Suu Kyi beserta kabinetnya melalui kudeta militer 1 Februari. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya