Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

AS Serang Fasilitas Militan yang Didukung Iran di Suriah

Nur Aivanni
26/2/2021 19:50
AS Serang Fasilitas Militan yang Didukung Iran di Suriah
Pasukan AS di Suriah(AFP)

MILITER Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran, Kamis (25/2).

Dalam aksi militer pertamanya terhadap kelompok-kelompok terkait Iran sejak Joe Biden menjadi presiden lima minggu lalu, Departemen Pertahanan AS mengatakan telah melakukan serangan udara di titik kontrol perbatasan Suriah-Irak yang digunakan oleh kelompok-kelompok itu. Serangan tersebut menghancurkan banyak fasilitas.

"Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS awal malam ini melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah timur," kata Juru Bicara John Kirby dalam sebuah pernyataan.

"Serangan ini diotorisasi dalam menanggapi serangan baru-baru ini terhadap personel Amerika dan Koalisi di Irak dan ancaman terhadap personel tersebut," katanya.

Kirby tidak mengatakan apakah ada korban dalam serangan yang dilakukan pada Kamis itu.

Tetapi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa 17 orang tewas setelah serangan itu menghantam tiga truk berisi amunisi yang datang dari Irak dekat kota Bukamal di Suriah. Kelompok itu mengatakan semua yang tewas berasal dari pasukan Hashed al-Shaabi yang disponsori negara Irak.

Kirby mengatakan lokasi itu digunakan oleh Kataeb Hezbollah dan Kataeb Sayyid al-Shuhada, dua kelompok bersenjata Syiah Irak di bawah Hashed al-Shaabi.

Tindakan AS tersebut menyusul tiga serangan roket terhadap fasilitas di Irak yang digunakan oleh Amerika Serikat dan pasukan koalisi.

Salah satu serangan itu, di sebuah kompleks militer di ibukota wilayah Kurdi, Arbil pada 15 Februari, menewaskan seorang warga sipil dan kontraktor asing yang bekerja dengan pasukan koalisi dan melukai beberapa kontraktor dan seorang tentara AS.

Serangan di Irak itu menjadi tantangan bagi pemerintahan Biden yang baru, tepat ketika pemerintah itu membuka pintu untuk melanjutkan negosiasi dengan Teheran atas dugaan program senjata nuklirnya.

Pekan lalu, pemerintahan tersebut menawarkan pembicaraan dengan Iran yang dipimpin oleh sekutu Eropa ketika berusaha menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015, yang berada di ambang kehancuran setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan tersebut.

Kirby menyebut serangan pada Kamis itu proporsional dan itu dilakukan bersama dengan langkah-langkah diplomatik, termasuk konsultasi dengan mitra AS dalam koalisi anti-ISIS.

"Operasi itu mengirimkan pesan yang jelas: Presiden Biden akan bertindak untuk melindungi personel Amerika dan Koalisi," katanya. (AFP/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya