Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEKERASAN meletus di Paris pada Sabtu (5/12) saat aksi protes massal menentang Undang-Undang Keamanan baru.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, jumlah pengunjuk rasa berkurang dari pekan sebelumnya dengan angka nasional 52.350 dibandingkan sepekan sebelumnya yang mencapai 133.000. Sekitar 5.000 orang berdemonstrasi di Paris dibandingkan pada pekan lalu hingga 46.ooo.
Jendela supermarket, agen properti dan bank rusak. Lalu beberapa mobil terbakar di sepanjang Avenue Gambetta ketika ribuan demonstran berunjuk rasa menuju Place de la Republique.
Benda-benda juga dilemparkan ke arah polisi yang dibalas dengan menggunakan gas air mata, dalam pengulangan adegan kekerasan dari aksi protes akhir pekan lalu menentang Undang-Undang Keamanan yang akan membatasi publikasi gambar yang menunjukkan wajah polisi.
Baca juga: Mbappe Kecam Aksi Kekerasan Polisi di Paris
Beberapa demonstran menggunakan benda-benda yang ditinggalkan di jalan-jalan untuk membuat barikade dadakan yang kemudian dibakar. Sebuah bank digeledah oleh pengunjuk rasa yang mendobrak masuk dan mengeluarkan dokumen yang mereka bakar di jalan.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan, seperti 'Semua orang membenci polisi'. Beberapa dari mereka pun meledakkan bom asap dan petasan.
Di akun Twitter-nya, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan polisi di Paris menghadapi individu yang sangat kejam.
"Para preman menghancurkan Republik," katanya.
Sebanyak 64 orang ditahan di seluruh negeri, kata Darmanin. Lalu, delapan polisi terluka. (AFP/OL-5)
Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7).
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Pasukan Garda Nasional mulai terlihat berpatroli di Washington DC, sehari setelah perintah Presiden AS Donald Trump.
Hasanuddin mengatakan lingkungan militer memang keras. Namun, sejak 1974 telah dikeluarkan instruksi yang melarang hukuman fisik berupa pemukulan atau penyiksaan.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, akan berupaya menjaga kepercayaan warga di tengah pengerahan aparat federal
Pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan LLDIKTI dalam mengawal kasus kekerasan di kampus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved