Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Umat Muslim di Berbagai Negara Gelar Aksi Protes Anti-Prancis

Nur Aivanni
31/10/2020 12:55
Umat Muslim di Berbagai Negara Gelar Aksi Protes Anti-Prancis
Umat muslim memprotes pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang karikatur Nabi Muhammad di Tripoli, Libya Jumat (30/10).(AFP/Mahmud TURKIA )

Puluhan ribu umat muslim di Pakistan, Libanon, Palestina, Turki dan tempat lainnya bergabung dalam aksi protes pada Jumat (30/10) atas janji Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk melindungi hak karikatur Nabi Muhammad.

Demonstrasi di ibu kota Pakistan, Islamabad, berubah menjadi kekerasan ketika 2.000 orang yang mencoba berbaris menuju kedutaan Prancis didesak mundur oleh polisi yang menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat polisi. Kerumunan aktivis Islam menggantung patung Macron dari jembatan penyeberangan setelah memukulnya dengan sepatu mereka.

Beberapa pengunjuk rasa terluka dalam bentrokan dengan polisi ketika pihak berwenang mendorong untuk mengusir aktivis dari zona merah, area keamanan yang merupakan tempat kediaman bagi delegasi diplomatik Pakistan.

Baca juga: Inilah Pesan Sheikh Sudais Soal Karikatur Nabi Muhammad

Di kota Lahore, sekitar 10.000 pengikut partai Islam radikal Tehreek-e-Labbaik turun ke jalan meneriakkan slogan dan membawa spanduk. "Hanya ada satu hukuman untuk penistaan agama," teriak seorang ulama Khadim Hussain Rizvi. "Pemenggalan! Pemenggalan!" para pengunjuk rasa berteriak kembali.

Di Multan, di provinsi Punjab, Pakistan, kerumunan orang membakar patung Macron dan meminta Pakistan untuk memutuskan hubungan dengan Prancis dan memboikot barang-barang Prancis.

Untuk diketahui, ketegangan antara Prancis dan negara-negara mayoritas Muslim berkobar bulan ini ketika seorang pemuda Muslim memenggal kepala seorang guru sekolah Prancis yang telah memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad di kelas.

Aksi unjuk rasa juga dilakukan di ibu kota Libanon, Beirut. Beberapa ratus pengunjuk rasa menuju ke Palais des Pins, kediaman resmi duta besar Prancis. Namun, jalan mereka diblokir oleh barisan petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara. Beberapa orang melemparkan batu ke arah polisi yang dibalas dengan gas air mata.

Di Istanbul, kota terbesar di Turki, jamaah memadati masjid Syiah setelah salat Jumat, meneriakkan slogan-slogan agama dan memegang tanda-tanda mengejek Macron.

Sementara itu, ratusan warga Palestina memprotes Macron di luar masjid al-Aqsa di Yerusalem. Beberapa pemuda bentrok dengan polisi Israel saat mereka keluar dari lapangan terbuka ke Kota Tua.

Aksi demonstrasi juga terjadi di ibu kota Afghanistan, Kabul, dan beberapa provinsi lainnya. Para demonstran menginjak-injak gambar Macron dan meminta para pemimpin Afghanistan untuk menutup kedutaan Prancis, menghentikan impor Prancis, dan melarang warga negara Prancis mengunjungi negara itu.

Di ibu kota Bangladesh, Dhaka, kerumunan 50.000 orang membakar patung dan mengangkat papan bertuliskan 'katakan tidak pada Islamofobia', 'hentikan rasisme', dan 'boikot produk Prancis'.

Di Ethiopia, beberapa ratus orang melakukan aksi protes dengan damai setelah salat Jumat. (The Guardian/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya