Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Jokowi Suntikkan Energi bagi Kerja Sama Global atasi Pandemi

Usman Kansong
24/9/2020 10:22
Jokowi Suntikkan Energi bagi Kerja Sama Global atasi Pandemi
Presiden Joko Widodo berpidato di Sidang Majelis Umum PBB.(AFP/Loey FELIPE / UNITED NATIONS)

PIDATO Presiden Joko Widodo di Sidang ke-75 Majelis Umum PBB, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, merupakan suntikan energi positif bagi kerja sama global dalam menanggulangi pandemi covid-19.

"Pidato presiden adalah untuk memperingati 75 tahun PBB. Tetapi, pada saat yang sama, rivalitas di antara negara-negara besar menajam. Pesan utama pidato presiden adalah memberi suntikan energi positif dan dorongan bagi dunia untuk menggalang kerja sama global (menangulangi pandemi covid-19)," kata Retno dalam program Bedah Editorial di Metro TV, Kamis (24/9).

Presiden Jokowi, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, menyerukan kerja sama global dalam menangulangi covid-19. Presiden juga menyerukan penguatan kepemimpinan global kolektif.

Baca juga: Pidato Jokowi di PBB Diyakini Angkat Citra Indonesia

Menurut Menlu, kerja sama global penting karena pandemi covid-19 tidak mengenal batas negara. Retno juga mengatakan satu negara tidak akan aman dari covid-19 jika masih ada negara lain yang mengalaminya.

"Itulah sebabnya presiden menekankan pentingnya kerja sama bahkan sampai menyebut tiga kali, kerja sama, kerja sama, kerja sama," sambung Menlu.

Menjawab kritik bahwa Indonesia semestinya membereskan urusan covid-19 di dalam negeri supaya dorongan bagi kerja sama global yang didorong Presiden Jokowi efektif, Menlu Retno mengatakan Indonesia melakukan keduanya secara paralel.

"Membereskan situasi di dalam negeri, tantangan di dalam negeri, itu pasti. Semua negara melakukannya. Namun, kalau kita menunggu urusan dalam negeri selesai, baru kita melakukan sesuatu untuk dunia, saya kira akan lama, dan negera-negara yang kurang beruntung akan menjadi korbannya," pungkas Menlu Retno. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya