Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
AKTIVIS lingkungan asal Swedia Greta Thunberg telah kembali ke sekolah setelah setahun cuti untuk berkampanye mengekang perubahan iklim.
“Tahun jeda saya dari sekolah sudah berakhir, dan rasanya sangat menyenangkan akhirnya bisa kembali ke sekolah lagi!” cuit remaja berusia 17 tahun itu sembari menyertakan foto dirinya tersenyum di atas sepeda dengan tas sekolah di punggungnya, Selasa (24/8).
Thunberg tidak mengatakan di kota atau sekolah mana dia akan melanjutkan studinya. Sejak tahun ajaran terakhirnya selesai pada Juni 2019, perjalanan remaja itu ke seluruh dunia membuatnya harus belajar dari jarak jauh.
Alih-alih menyelesaikan tahun-tahun terakhir sekolah menengah, dia melakukan perjalanan melintasi Atlantik dengan perahu layar berharap dapat mengamati emisi karbon dari penerbangan.
Saat itu, tujuan utamanya adalah konferensi iklim COP25 PBB di ibu kota Cile, Santiago. Namun, peristiwa tersebut akhirnya dialihkan ke Madrid, Spanyol, karena kerusuhan besar-besaran di Cile.
Baca juga: Greta Thunberg Kirim Surat Terbuka Kecam Pimpinan Uni Eropa
Hal tersebut membuat Thunberg berlayar kembali dari AS ke Eropa dengan menggunakan kapal katamaran milik pasangan muda Australia.
Ketika di Amerika Utara, Thunberg menegur para pemimpin dunia di PBB, melakukan kunjungan berulang dengan mantan Presiden AS Barack Obama, diberi kunci ke Kota Montreal dan berkeliling benua dengan mobil listrik Tesla yang dipinjamkan oleh mantan gubernur California dan bintang laga Arnold Schwarzenegger.
"Anda telah menjadi guru kami. Terus ikuti pelajaran. Kami akan bekerja untuk menjadi siswa dan pengurus yang baik," bunyi salah satu balasan dari Karen Conway menanggapi cuitan Greta.(Guardian/OL-5)
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Dia menerima dana Rp6,3 juta dari seorang pedagang bernama Saniah untuk disalurkan ke pemilik lapak terdampak penertiban
SEBANYAK 400 aktivis dari berbagai negara hadir dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Asia Pasifik untuk Al Quds dan Palestina (APWCQP).
Aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, pada Rabu 21 Mei 2025.
Menurut Ya'qud, hukuman seumur hidup tidaklah berlebihan, mengingat imbas dampak sosial yang ada di masyarakat.
Acara yang berlangsung di Dalem Ning Hj Nur Cholisoh ini dihadiri lebih dari 100 tamu undangan, termasuk anak-anak dan para ibu, dalam suasana yang penuh kehangatan.
BELUM reda soal pengiriman paket isi kepala babi dengan kuping terpotong, media Tempo kembali mendapatkan teror dengan kiriman kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya dipenggal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved