Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan pemerintah telah memulangkan 408 warga negara Indonesia (WNI) jemaah tablig dari 11 negara.
Pemulangan dilakukan melalui koordinasi perwakilan RI dengan otoritas sejumlah negara. Sebelumnya, terdapat 1.172 WNI jemaah tablig yang berada di luar negeri. Dengan dipulangkannya 408 jemaah, masih ada 764 jemaah yang menunggu jadwal kepulangan.
"Itu merupakan upaya dari perwakilan kita agar jemaah tablig bisa dipulangkan," ujar Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemenlu, Andy Rachmianto, dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Selasa (7/7).
Baca juga: Negatif Covid-19, 33.283 WNI Repatriasi Pulang ke Daerah Asal
Selain jemaah tablig, Kemenlu melalui perwakilan RI juga terus memantau kondisi WNI di luar negeri. Begitu juga dengan upaya pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI).
"Total 123.319 WNI telah dipulangkan dari luar negeri," imbuh Andy.
Pemerintah juga telah memulangkan anak buah kapal (ABK) yang bekerja di perusahaan asing. Dari total 26.589 ABK yang terdata pemerintah, sebanyak 24.742 ABK sudah dipulangkan dengan repatriasi mandiri.
Baca juga: Akibat Pandemi, 144 Ribu PMI Pulang ke Tanah Air
"Sisanya ada sekitar 1.800 ABK yang belum kembali ke Tanah Air," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya berkoordinasi dengan perwakilan RI untuk memberikan bantuan kepada WNI. Seperti, penyaluran paket sembako untuk WNI yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi covid-19.
"Sudah 522.859 paket bantuan disalurkan kepada WNI di seluruh dunia," tutup Andy.(OL-11)
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) memulai evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran pada Jumat (20/6) menyusul memburuknya situasi akibat perang yang kian intens antara Iran dan Israel.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved