Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Eropa Diprediksi Bisa Jadi Hotspot Pandemi Virus Korona

Deri Dahuri
07/4/2020 13:18
Eropa Diprediksi Bisa Jadi Hotspot Pandemi Virus Korona
Petugas medis sedang memeriksa seorang warga di Paris, Prancis.(AFP / Christophe SIMON)

PERDANA Menteri (PM) Inggris Boris Johnson masih berjuang melawan virus korona dan kini dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit. Seiring dengan itu, kasus virus korona (Covid-19) dengan jumlah kematian tinggi juga masih terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Perjuangan Boris Johnson yang sedang melawan Covid-19 secara bersamaan sekitar empat miliar orang di dunia diminta untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Seruan stay at home sebagian bagian upaya menekan pandemi Covid-19 telah membuat  perekonomian banyak negara goyah dan membuat putus asa masyarakat.     

Iring-iringan jenazah akibat pandemi Covid-19 masih berlangsung di beberapa negara. Bahkan kini lebih dari 73 ribu orang meninggal dari 1,32 juta kasus Covid-19 yang positif. Dengan penambah jumlah korban yang terus bertambah, hal tersebut menjadi peringatan bahwa persoalan lebih serius akan menghadang.

Baca jugaDi Filipina, Pelanggar Lockdown akan Ditembak

Di Prancis, terjadi rekor baru tingkat kematian per hari yang mencapai 833 orang pada Senin (6/4). Hal serupa masih terjadi di Italia yang sedang susah payah melawan pandemi Covid-19. Tingginya kasus kematian akan menjadi tanda bahwa Eropa akan menjadi hotspot pandemi Covid-19.

Kondisi yang buruk dialami AS. Universitas Johns Hopkins melaporkan bahwa di ‘Negeri Paman Sam’ pernah tercatat 1.150 orang meninggal akibat terinfeksi virus asal Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dalam 24 jam. .

Kendati kasus dan tingkat kematian akibat Covid-19 terus meningkat, Presiden Donald Trump menyatakan optimisismenya. Di media sosialnya, Trump melontarkan cuitan bahwa ‘Ada sinar di ujung terowongan!.’ Dia merasa yakin bahwa AS bisa mengatasi pandemi Covid-19.

Di Negara Bagian New York, AS, yang telah menjadi episentrum Covud-19, mulai mengalami tingkat penurunan kematian. Namun Gubernur New York, Andrew Cuomo, tetap memperingatkan bahwa, "Sekarang bukan waktunya untuk mengendur."

"Kota New York sedang melawan. Kami memiliki musuh yang tidak terlihat. Kami memiliki musuh yang ganas. Tetapi kota ini melawan kembali dengan segala yang kami miliki," kata Wali Kota New York Bill de Blasio. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya