Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
AKTIVIS iklim asal Swedia, Greta Thunberg, 16, menolak untuk menerima sebuah penghargaan lingkungan. Ia mengatakan gerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan, tetapi memerlukan orang-orang yang berkuasa untuk mulai 'mendengarkan ilmu pengetahuan'.
Pemerhati lingkungan yang masih muda itu sebelumnya telah berhasil menggerakkan jutaan orang di seluruh dunia untuk terlibat dalam gerakan Fridays for Future. Ia semula akan mendapat penghargaan dari Nordic Council, sebuah badan regional untuk kerja sama antarparlemen. Pemberian penghargaan akan dilaksanakan dalam sebuah upacara di Stockholm, ibu kota Swedia.
Thunberg telah dinominasikan atas usahanya oleh Swedia dan Norwegia dan memenangi hadiah tahunan organisasi itu untuk bidang lingkungan.
Menurut kantor berita TT, setelah penghargaan diumumkan, perwakilan Thunberg mengatakan Thunberg tidak bersedia menerima penghargaan dan hadiah uang sejumlah 350 ribu kroner Denmark (sekitar Rp731 juta).
Thunberg, yang tengah berada di Amerika Serikat, membahas keputusannya itu dalam sebuah unggahan di Instagram.
"Pergerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan lagi. Hal yang kita butuhkan ialah agar para politikus dan orang-orang yang berkuasa mulai mau mendengarkan ilmu pengetahuan terbaik yang ada saat ini," tulis remaja itu.
Meski berterima kasih kepada Nordik Council atas 'kehormatan besar' yang dipercayakan kepadanya, Thunberg juga mengkritik negara-negara Nordik karena tidak memenuhi 'reputasi besar' mereka dalam isu-isu iklim.
"Masih banyak yang harus dibenahi dalam masalah emisi dan dampak kita secara ekologis," ujarnya.
Thunberg menjadi terkenal setelah ia mulai beraksi pada setiap Jumat di luar parlemen Swedia pada Agustus 2018. Saat itu ia berdiri sambil memegang plakat bertuliskan 'Bolos sekolah demi masalah iklim'.
Thunberg lalu melakukan pelayaran melintasi Samudra Atlantik dari Stockholm menuju Amerika Serikat. Kemudian ia berpidato di pertemuan iklim PBB dan mengecam para pemimpin dunia yang dinilainya tidak serius mengatasi perubahan iklim.
Aksinya juga membuat Thunberg sempat dinominasikan meraih Nobel Perdamaian 2019 walaupun akhirnya jatuh kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed. (AFP/Hym/X-11)
YAYASAN Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memilih 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025
Secara kelembagaan, BPJS Kesehatan meraih empat penghargaan dengan predikat platinum diantaranya Best Overall Digital Transformation of The Year 2025
Pengakuan internasional ini semakin memperkuat posisi Pegadaian sebagai perusahaan yang unggul dalam memberikan layanan prima berbasis customer-centric.
Penghargaan ini menjadi pijakan penting bagi Peruri untuk terus memperkuat kapabilitas perusahaan melalui pendekatan human capital yang adaptif dan visioner.
Puskeu Polri menerima penghargaan yang diberikan BPK RI atas komitmen dan kinerja dalam mewujudkan tata kelola keuangan Polri yang akuntabel dan transparan melalui aplikasi Puskeu Presisi
Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam mendorong pendidikan melalui pendekatan humanis dan kolaboratif.
Timnas Inggris melaju ke semifinal Euro 2025, setelah mengalahkan Swedia melalui adu penalti.
Swedia sukses kalahkan Jerman 4-1 di laga Grup C Euro Putri 2025.
Buron paling dicari di Swedia, Ismail Abdo berhasil ditangkap di Turki.
Timnas putri Swedia berhasil mengalahkan Denmark 1-0 di laga Grup C pada Euro Putri 2025.
Greta Thunberg kembali ke Swedia setelah dideportasi dari Israel karena ikut misi kemanusiaan ke Gaza. Ia mengecam Israel atas dugaan kejahatan perang dan genosida.
ISRAEL memerintahkan militer untuk memblokade kapal bantuan yang menuju Gaza dengan 12 aktivis di dalamnya, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved