Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Panas Ekstrem Hantam Skandinavia: Tanda Nyata Krisis Iklim

Abi Rama
20/8/2025 09:00
Panas Ekstrem Hantam Skandinavia: Tanda Nyata Krisis Iklim
Ilustrasi(freepik)

LIBURAN musim panas yang biasanya identik dengan hawa sejuk di negara-negara Nordik kini tak lagi sama. Norwegia, Swedia, dan Finlandia yang dulunya jadi negara tujuan untuk kabur sementara selama musim panas justru dilanda gelombang panas terpanjang dalam sejarah. 

Suhu ekstrem ini membuat masyarakat dan wisatawan kewalahan. Menurut penelitian World Weather Attribution (WWA), Finlandia mencatat rekor gelombang panas terpanjang dengan suhu di atas 30 derajat Celsius selama 22 hari berturut-turut. 

Di Ylitornio, wilayah yang letaknya hanya 30 km selatan Lingkaran Arktik, suhu bahkan tidak pernah turun di bawah 25 derajat Celsius selama 26 hari, merupakan rekor baru bagi kawasan sejauh utara Eropa.

Panas yang tidak biasa ini memicu berbagai masalah. Bangunan yang dirancang untuk menahan dingin justru membuat orang kesulitan menghadapi suhu tinggi. Rusa kutub di beberapa daerah berhenti merumput dan memilih berteduh di desa, mengganggu penghidupan penggembala Sámi (suku asli yang mendiami wilayah Sápmi).

Lonjakan kasus penyakit akibat panas hingga kematian juga tercatat di Finlandia, Swedia, dan Norwegia. Bahkan, kematian akibat tenggelam meningkat karena banyak orang mencari cara untuk mendinginkan diri.

Mika Rantanen dari Institut Meteorologi Finlandia menyebut kondisi ini sebagai "pukulan beruntun." 

“Musim panas tahun lalu adalah yang terhangat dalam dua milenium (2000 tahun), dan tahun ini kita mengalami gelombang panas terpanjang yang pernah tercatat,” ujar Mika dikutip dari CNN.

Peneliti iklim dari Imperial College London, Friederike Otto menegaskan bahwa peristiwa ini jadi pengingat keras.

“harus dianggap sebagai pengingat lain bahwa tidak ada negara yang aman dari perubahan iklim,” ujar Friederike.

Fenomena serupa juga muncul di banyak tempat lain. Kanada dilanda gelombang panas ekstrem dan kebakaran hutan, sementara Greenland mencatat lonjakan suhu dan pencairan es yang tak biasa. 

Para peneliti menekankan bahwa pemanasan global membuat peluang terjadinya gelombang panas parah kini 10 kali lebih besar dibandingkan era sebelum polusi bahan bakar fosil. (CNN/Z02)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya