Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Drone Hantam Kilang Minyak Aramco, AS Tuduh Iran Pelakunya

Haufan Hasyim Salengke
15/9/2019 09:33
Drone Hantam Kilang Minyak Aramco, AS Tuduh Iran Pelakunya
Tampak kepulan asap hitam di lokasi serangan drone terhadap kilang minyak Aramco di Abqaiq , Arab Saudi, Sabtu (14/9).(AFP)

PEMERINTAH Arab Saudi siap menanggapi serangan pesawat tanpa awak (drone) yang diklaim oleh pemberontak Yaman yang berpihak pada Iran terhadap dua fasilitas minyak utama mereka. Amerika Serikat menyalahkan Teheran atas serangan tersebut. Serangan memicu kebakaran di pengilangan minyak Aramco milik Arab Saudi ini memicu kecaman keras dari diplomat. Insiden itu dilaporkan sangat mengganggu aliran minyak.

Asap pekat terpantau membumbung ke langit setelah serangan fajar di Abqaiq dan Khurais, dua fasilitas utama Aramco di Arab Saudi bagian timur. Serangan datang ketika perusahaan raksasa itu bersiap-siap untuk mendaftarkan saham yang sangat dinantikan. Drone memicu beberapa ledakan dan memaksa Aramco untuk sementara menangguhkan produksi di dua fasilitas. Ledakan di Aramco ini telah  mengganggu sekitar setengah dari total output perusahaan, kata Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman seperti dikutip AFP.

Pemberontak Houthi yang memiliki hubungan dengan Iran mengatakan mereka meluncurkan operasi besar-besaran yang melibatkan 10 pesawat nirawak di fasilitas itu, lapor televisi kelompok Al-Masirah. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyalahkan Teheran atas serangan itu, dengan mengatakan tidak ada bukti yang diluncurkan dari Yaman.

"Iran sekarang telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia," kata Pompeo di Twitter.

"AS akan bekerja dengan mitra dan sekutu kami untuk memastikan bahwa pasar energi tetap dipasok dengan baik. Dan Iran bertanggung jawab atas agresi mereka," tambah diplomat utama Negeri Paman Sam itu.

Menyusul panggilan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, Gedung Putih mengutuk serangan terhadap infrastruktur vital bagi ekonomi global.

Pangeran Mohammed sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Saudi bersedia dan mampu untuk menanggapi agresi teroris ini. Kecaman Washington terhadap Teheran meragukan harapan bahwa Trump berusaha untuk mengatur pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di majelis PBB mendatang.

baca juga: Xanana Sebut Rakyat Timor Leste Berduka atas Kepergian Habibie

Juru bicara kementerian dalam negeri Saudi, Mansour al-Turki, mengatakan kepada AFP, tidak ada korban dalam serangan di provinsi timur kerajaan itu. Pemerintah Saudi  dengan cepat meningkatkan keamanan. Serangan terhadap kilang minyak ini mengakibatkan penangguhan produksi 5,7 juta barel mintak mentah per hari. CEO Aramco, Amin Nasser mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pemulihan pascaserangan.

"Ledakan di pabrik itu juga menyebabkan penghentian produksi sekitar dua miliar kaki kubik gas per hari," kata Pangeran Abdulaziz. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya