Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Korea Selatan Harapkan Pertemuan Lanjutan Dengan Korea Utara

Tesa Oktiana Surbakti
15/4/2019 20:10
Korea Selatan Harapkan Pertemuan Lanjutan Dengan Korea Utara
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in(AFP)

PRESIDEN Korea Selatan, Moon Jae-in, ingin segera mengadakan pertemuan keempat dengan Presiden Korea Utara, Kim Jong-un. Dia pun memuji kesediaan pemimpin Korea Utara untuk menyelamatkan pembicaraan berisiko tinggi dengan Amerika Serikat (AS).

Pada Jumat lalu, Kim menyatakan pihaknya terbuka untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) putaran ketiga dengan Washington. Asalkan, Trump mengajukan persyaratan yang dapat diterima kedua belah pihak. Hal itu tidak lepas dari KTT putaran kedua di Hanoi, Vietnam, yang berujung tanpa kesepakatan.

Baca juga: Trump Himpun Dana Kampanye US$ 30 Juta Pada Kuartal I 2019

Moon yang menjadi perantara negosiasi antara Washington dan Pyongyang, menyambut komitmen tegas Kim untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea. Dia pun mengharapkan pertemuan keempat dengan pemimpin Korea Utara.

"Begitu Korea Utara siap, saya berharap kami (kedua Korea) dapat duduk bersama. Terlepas dari bentuk acara maupun lokasi pertemuan," tutur Moon dalam rapat kerja bersama jajaran pemerintah Korea Selatan.

"Saya tidak akan berupaya untuk memastikan bahwa KTT antar Korea yang akan datang, menjadi batu loncatan mencapai peluang yang lebih besar. Apalagi untuk mendapatkan hasil signifikan," imbuhnya.

Pernyataan Moon mengemuka pascaKTT singkat Korea Selatan dan AS di Gedung Putih pada pekan lalu. Dia mencoba menghidupkan kembali diplomasi yang stagnan. Kepemimpinan Moon sudah lama menjaga hubungan dengan Korea Utara, negara bersenjata nuklir.

Moon bahkan mendorong sejumlah proyek ekonomi antar Korea. Akan tetapi, langkah tersebut berpotensi melanggar sanksi internasional yang melekat pada Pyongyang.

Sebelumnya, Trump dan Kim menghadiri KTT putaran pertama di Singapura pada Juni 2018. Namun, kedua belah pihak menandatangani perjanjian samar terkait denuklirisasi Semenanjung Korea. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dalam KTT putaran kedua di Hanoi, menimbulkan keraguan terhadap masa depan perjanjian tersebut.

Baca juga: PM Terpilih Palestina Umumkan Kabinet Baru

Washington menyalahkan tuntutan Korea Utara atas kebuntuan KTT putaran kedua. Seperti diketahui, Korea Utara mendesak pencabutan sanksi yang diikuti imbalan perlucutan senjata nuklir terbatas. Akan tetapi, Pyongyang berdalih pihaknya hanya menginginkan sejumlah sanksi mereda.

Saat memberikan pidato di parlemen Korea Utara, Kim mempertanyakan kembali niat Washington dalam KTT di Hanoi. Dia menambahkan pihaknya menunggu AS sampai akhir tahun, untuk membuat keputusan signifikan. Trump diketahui menyambut baik rencana pembicaraan lanjut dengan Kim, seraya menegaskan hubungan kedua belah pihak sangat baik. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik