Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Wujudkan Masjid Jadi Pusat Pembinaan Keluarga, Kemenag Luncurkan Foremost

Abdillah M Marzuqi
09/7/2025 06:05
Wujudkan Masjid Jadi Pusat Pembinaan Keluarga, Kemenag Luncurkan Foremost
Menag Nasaruddin Umar saat menutup kegiatan Saraloka Kemasjidan dan Kick-Off Program Foremost(Dok.HO)

KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, program ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Kemenag dalam memperkuat peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat ketahanan keluarga.

“Masjid harus kita reorientasikan sebagai pusat pemulihan jiwa dan pembentukan karakter umat. Dalam konteks itu, keluarga adalah pilar utama,” ujar Menag saat menutup kegiatan Saraloka Kemasjidan dan Kick-Off Program Foremost, di Jakarta, Selasa (8/7).

Menurutnya krisis spiritual dan sosial yang dihadapi masyarakat saat ini tidak bisa hanya diatasi melalui pendekatan sektoral. Diperlukan peran strategis institusi keagamaan, terutama masjid, untuk menjangkau langsung keluarga sebagai inti masyarakat.

“Masjid bukan hanya tempat salat. Masjid harus menjadi pusat layanan spiritual, edukasi, konseling, dan pembinaan keluarga,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, menjelaskan, program Foremost akan menjadi model nasional pembinaan keluarga berbasis masjid.

“Foremost dirancang sebagai platform kolaboratif antara takmir masjid, penyuluh agama, dan mediator keluarga,” ujar Abu.

Ia menambahkan, masjid akan dilibatkan sebagai ruang pembinaan yang konkret, dengan agenda tetap seperti edukasi peran orang tua, bimbingan pranikah, konseling rumah tangga, hingga literasi ekonomi keluarga. “Ini program menyentuh akar persoalan keluarga modern,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kerja kolaboratif dalam menyukseskan program ini. Foremost juga dirancang untuk menjawab isu-isu kontemporer seperti penurunan angka pernikahan, ketahanan keluarga, krisis pengasuhan anak, dan melemahnya ikatan spiritual dalam keluarga.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa peluncuran program Foremost ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BP4 Pusat dan Badan Kesejahteraan Masjid Pusat. Ada lebih dari 28.000 Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) yang akan menjadi mitra pelaksana di tingkat lokal.

“Kami dorong agar setiap BKM menjalin kemitraan dengan mediator keluarga dari BP4 untuk menggerakkan layanan keluarga di masjid,” jelasnya.  (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik