Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PROTEIN hewani bukan sekadar pelengkap—bagi anak, ia adalah fondasi utama untuk tumbuh sehat dan terhindar dari obesitas.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim menyoroti bahwa protein hewani mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh.
Zat ini krusial dalam mendukung pertumbuhan optimal sekaligus mencegah gangguan seperti stunting dan obesitas.
“Tidak ada bahan nabati seperti tahu, tempe, atau sayur yang dapat menggantikan asupan protein hewani sepenuhnya. Anak perlu cukup protein hewani agar tumbuh tinggi, sehat, dan cerdas,” ujarnya.
Protein hewani bisa diperoleh dari telur, ikan, ayam, daging, susu, serta produk turunannya seperti keju dan yogurt. Selain kandungan asam amino lengkap, jenis protein ini lebih mudah dicerna dan memberikan rasa kenyang lebih lama—faktor penting untuk mencegah makan berlebihan.
Bagi anak yang sudah mengalami obesitas, Piprim merekomendasikan pola makan Modified Atkins Diet (MAD)—modifikasi diet ketogenik dengan karbohidrat sangat rendah namun tetap memperbolehkan protein dan lemak sehat dalam jumlah cukup.
Contoh penerapannya: sarapan omelet dari 4–5 butir telur tanpa tambahan nasi atau roti. Diet ini dijalankan selama tiga bulan, disertai aktivitas fisik rutin.
“Kalau dijalani disiplin selama tiga bulan, biasanya berat badan anak turun, dan mereka terlihat lebih segar. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan pola makan yang lebih fleksibel,” jelasnya.
MAD dinilai efektif mengatasi sindrom metabolik pada anak—kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula tidak stabil, serta gangguan lipid seperti kolesterol tinggi (LDL) dan HDL rendah. Jika tak ditangani, kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolik di masa depan.
Piprim mengingatkan bahwa peran orang tua sangat penting. Edukasi tentang gizi seimbang dan gaya hidup sehat perlu dimulai sejak dini. Dengan memastikan asupan protein hewani yang cukup dan pola makan yang tepat, risiko obesitas anak bisa ditekan secara signifikan. (Antara/National Institutes of Health/Z-10)
OBESITAS pada anak merupakan kondisi yang bisa memicu munculnya berbagai penyakit berbahaya. Asupan Protein hewani bisa menjadi cara untuk mengatasi obesitas pada anak.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia dari Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas nasional 2023 pada penduduk umur di atas 18 tahun, mengalami peningkatan.
Poin yang membedakan Lighthouse Advanced dari klinik lain adalah pendekatannya yang menyeluruh dan berkelanjutan melalui Companion Program.
KETUA Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa saat ini orangtua harus meningkatkan pemahaman pentingnya penanganan obesitas pada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved