Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

AI untuk Deteksi Risiko Kesehatan akibat Perubahan Iklim

Wisnu Arto Subari
04/3/2025 15:53
AI untuk Deteksi Risiko Kesehatan akibat Perubahan Iklim
Ilustrasi.(Freepik)

DI Indonesia, malaria tetap menjadi masalah kesehatan yang serius. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada 2021, terdapat 94.610 kasus malaria yang dilaporkan. Meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, beberapa provinsi masih memiliki angka kejadian yang tinggi. 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, termasuk meningkatnya risiko penyakit menular akibat perubahan pola cuaca. Karenanya, Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dalam pemanfaatan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI). Teknologi ini untuk menganalisis data meteorologi dan klimatologi dalam mendukung sistem peringatan dini dan respons terhadap penyakit menular yang dipengaruhi oleh perubahan iklim. 

Melalui kerja sama ini, BMKG akan menyediakan data meteorologi dan klimatologi yang dapat dimanfaatkan oleh Korika untuk mengembangkan model AI dalam mendukung deteksi dan mitigasi risiko kesehatan akibat perubahan iklim. 

Deputi Infrastruktur BMKG Michael Andreas Purwoadi menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi AI dapat meningkatkan akurasi prediksi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat. "Pemanfaatan teknologi AI memungkinkan kita untuk menganalisis data cuaca secara lebih cepat dan akurat serta memberikan peringatan dini bagi potensi bencana," ujar Andreas dalam keterangannya, Selasa (4/3).

Ketua Umum Korika Hammam Riza menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan solusi berbasis AI yang dapat mendukung kebijakan kesehatan berbasis data. "AI bukan sekadar teknologi, tetapi solusi yang akan mendorong inovasi terutama dalam membangun digital twins kesehatan berbasis iklim (climate health). Aplikasi AI mendukung pembangunan nasional berbasis data," kata Hammam.

Menurutnya, riset dan inovasi Climate Smart Indonesia didukung Reaching Last Mile (RLM UAE) dan Patrick J. McGovern Foundation dan diluncurkan pada 2023. Ini merupakan kemitraan antara Korika, Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI), dan Institute for Health Modeling and Climate Solutions (IMACS). (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya