Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BENCANA hidrometeorologi basah masih mendominasi laporan bencana yang dicatat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga awal Februari 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa berbagai kejadian bencana, termasuk banjir bandang, banjir rob, dan luapan sungai, terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu bencana yang menimbulkan korban jiwa terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Banjir bandang melanda Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, pada Minggu (2/2) pukul 18.10 WITA.
Kejadian ini mengakibatkan enam orang hilang dan tujuh rumah hanyut. Upaya pencarian korban hilang masih terus dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi NTB, TNI/Polri, serta Basarnas.
Di Sulawesi Tengah, banjir rob melanda Desa Sausu Peore, Kabupaten Parigi Moutong, yang berdampak pada 100 kepala keluarga.
Abdul Muhari menjelaskan bahwa kejadian ini disebabkan oleh jebolnya tanggul, yang mengakibatkan air meluap ke permukiman warga pada Sabtu (1/2) pukul 16.00 WITA.
"Meskipun air sudah surut pada Minggu (2/2), masyarakat diminta tetap waspada terhadap kemungkinan air kembali pasang pada sore hari," ungkap Abdul, Senin (3/2).
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Sumbawa, NTB, di mana banjir rob menyebabkan 478 rumah di Kecamatan Tarano dan 130 rumah di Kecamatan Labuhan Badas terdampak.
"Tanggul di wilayah pesisir jebol sepanjang 275 meter, menyebabkan akses jalan utama desa terendam serta beberapa penginapan di pesisir ikut terdampak," ujar Abdul Muhari.
Hingga Minggu (2/2), air telah surut, dan masyarakat mulai melakukan pembersihan rumah serta pembuatan tanggul sementara.
Sementara itu, di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, hujan deras di bagian hulu Sungai Masamba dan Baliase memicu banjir di kawasan permukiman, lahan perkebunan, dan tambak milik warga pada Sabtu (1/2).
Sebanyak 874 rumah terdampak, dan 102 jiwa terpaksa mengungsi. Hingga saat ini, banjir belum surut, dan petugas terus melakukan upaya penanganan di lapangan.
BNPB juga menyoroti peringatan dini cuaca yang dirilis BMKG terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di beberapa wilayah, termasuk Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, potensi gelombang tinggi akibat bibit siklon tropis diperkirakan terjadi di Samudera Hindia, Laut Sawu, Perairan Kupang, serta beberapa perairan lain di Indonesia.
Menyikapi kondisi ini, BNPB mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. "Masyarakat di wilayah rawan bencana diharapkan mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air, pakaian, serta obat-obatan. Pastikan keselamatan diri dan keluarga menjadi prioritas," tegas Abdul Muhari.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk sigap dalam melakukan evakuasi sementara, terutama bagi warga yang tinggal di lereng tebing dan bantaran sungai apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari dua jam. "Kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa," tutupnya. (Z-10)
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG kini menempatkan diri sebagai lembaga strategis berbasis sains dan teknologi yang menjadi salah satu ujung tombak pembangunan dan kebijakan nasional.
Warga DKI Jakarta hari ini, Kamis 14 Agustus 2025, bisa menyiapkan agenda luar ruang tanpa khawatir hujan.
Berdasarkan BMKG, gempa bumi tektonik magnitudo 4.7 terjadi Rabu (13/8) sekitar pukul 08.32 WIB terletak di koordinat 7.66 LS dan 107.15 BT.
BNPB mengirimkan dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved