Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Karhutla, Kekeringan, Cuaca Ekstrem dan Banjir Dominasi Bencana Dalam 24 Jam Terakhir

Ficky Ramadhan
06/8/2025 19:55
Karhutla, Kekeringan, Cuaca Ekstrem dan Banjir Dominasi Bencana Dalam 24 Jam Terakhir
Karhutla di Riau.(MI/Rudi Kurniawansyah)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kejadian bencana yang terjadi dalam kurun waktu 24 jam, mulai Selasa (5/8) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (6/8) pukul 07.00 WIB. Dalam laporan tersebut, sejumlah kejadian bencana tercatat mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga banjir.

"Kejadian bencana yang mendominasi mulai dari karhutla, kekeringan, cuaca ekstrem hingga banjir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (6/8).

Laporan awal, terjadi kebakaran hutan dan lahan di dua desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, pada Senin (4/8). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang mencatat sekitar 17 hektare lahan terbakar.

Proses pemadaman pun telah dilakukan oleh BPBD bersama tim gabungan dengan menggunakan pompa gendong jet shooter dan gepyok. Hasil pantauan visual di lapangan menunjukkan bahwa sebagian bara api di tunggul kayu berhasil dipadamkan.

Kejadian serupa juga terjadi di Desa Jelarai Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, pada hari yang sama pukul 16.00 WITA. BPBD Kabupaten Bulungan melaporkan sekitar 6 hektare lahan terbakar. Proses pemadaman dilakukan melalui darat, dan api berhasil dipadamkan pada pukul 22.00 waktu setempat.

Selain karhutla, kekeringan juga melanda wilayah Desa Ngaluran, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Senin (4/8). BPBD Kabupaten Demak mencatat sebanyak 2.180 jiwa terdampak. Sebagai bentuk penanganan darurat, sebanyak 65.000 liter air bersih telah didistribusikan kepada warga.

Kemudian masih di wilayah Jawa Tengah, cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang terjadi di Kabupaten Boyolali, Senin (4/8). Peristiwa ini melanda lima desa di dua kecamatan.

BPBD Kabupaten Boyolali melaporkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka ringan. Selain itu, empat unit rumah rusak ringan, dua unit rumah rusak berat, dua bangunan joglo rusak berat, dua sepeda motor serta satu unit sepeda mengalami kerusakan.

Sementara itu, angin kencang juga menerjang satu kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, pada hari yang sama. Akibatnya, enam rumah dan satu warung rusak berat, 15 rumah rusak sedang, serta tujuh rumah mengalami kerusakan ringan.

Adapun bencana banjir juga dilaporkan merendam Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Senin (4/8). Dua unit rumah mengalami rusak berat, dua rumah rusak ringan, dan satu unit rumah hanyut. Berdasarkan laporan terbaru Selasa (5/8), banjir telah surut.

Masih di Provinsi Maluku, banjir juga terjadi di empat desa di Kabupaten Seram Bagian Barat. BPBD Provinsi Maluku melaporkan sebanyak 280 rumah, satu kantor desa, satu unit PAUD terendam, serta satu unit jembatan mengalami kerusakan. Pada Selasa (5/8), kondisi banjir juga telah surut.

Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

"Musim kemarau berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan di berbagai wilayah. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dalam bentuk apapun, dan segera melapor ke pihak berwenang jika terjadi kebakaran agar penanganannya cepat," ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Masyarakat perlu memastikan saluran air berfungsi dengan baik, serta memangkas pohon yang terlalu rimbun agar tidak membahayakan rumah saat hujan deras atau angin kencang," lanjutnya.

BNPB pun menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait dalam menghadapi bencana, terutama di tengah meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi selama musim kemarau. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya