Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BNPB Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem pada Februari 2025

Ihfa Firdausya
04/2/2025 13:32
BNPB Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem pada Februari 2025
Ilustrasi, awan tebal menyelimuti Jakarta yang terdampak cuaca ekstrem.(Dok. Antara)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem selama puncak musim hujan. Situasi itu diperkirakan masih terjadi pada Februari ini.

Berdasarkan rilis peringatan dini cuaca tanggal 4 Februari 2025 dari BMKG, sejumlah wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem seperti hujan lebat. Wilayah-wilayah itu adalah Provinsi Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah.

“Memasuki minggu pertama Februari 2025, BNPB mencatat beberapa kejadian bencana hidrometeorologi basah masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Adapun beberapa kejadian bencana yang tercatat adalah angin kencang, banjir, dan banjir bandang,” Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Selasa (4/2).

Laporan pertama adalah angin kencang di Karawang, Jawa Barat, yang menyebabkan 2 rumah mengalami rusak berat, 6 rumah rusak sedang, dan 10 rumah mengalami rusak ringan. BPBD Provinsi Jawa Barat bersama dengan BPBD Kabupaten Karawang segera melakukan asesmen ke lokasi kejadian. “Hingga Senin (3/2), kondisi sudah kondusif,” kata Muhari.

Masih dari wilayah Jawa Barat, banjir merendam Desa Pantai, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi sejak Minggu (2/2). Banjir tersebut dilaporkan terjadi dipicu adanya hunjan intensitas tinggi.

Sebanyak 1.259 rumah terendam yang mengakibatkan 5.036 jiwa di wilayah tersebut terdampak banjir. Hingga saat ini Selasa (4/2), banjir dilaporkan masih belum surut.

BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bekasi bersama pihak desa melakukan asesmen dan kaji cepat di lokasi. BPBD mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan bersiap jika harus melakukan evakuasi mandiri jika hujan kembali turun.

Sementara itu di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, banjir melanda 6 kecamatan di wilayah tersebut yang dipicu hujan intensitas tinggi sejak Jumat (31/1). Enam kecamatan terdampak adalah Kecamatan, Kupang Tengah, Kecamatan Kupang Timur, Kecamatan Sulamu, Kecamatan Amfoang Utara, Kecamatan Amfoang Barat Laut, dan Kecamatan Fatuleu Barat.

Satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Selain itu, 860 jiwa terdampak dan 2 diantaranya mengalami luka-luka. Banjir juga memaksa 60 orang warga harus mengungsi.

Banjir merendam 275 unit rumah, 23 unit rumah warga tercatat rusak berat. Selain rumah, banjir juga mengakibatkan 5 unit jembatan rusak, 2 fasilitas pendidikan terdampak, juga 1 pasar yang terdampak.

“Hingga kini banjir telah berangsur surut. Namun BPBD setempat masih berada di lokasi untuk siap siaga apabila air kembali naik. BPBD juga masih melakukan kaji cepat di wilayah terdampak,” katanya.

Menindaklanjuti kondisi di lapangan, pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang terhitung sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2025.

Sementara itu penanganan darurat bencana banjir juga masih dilakukan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Di Kabupaten Kendal, banjir yang terjadi sejak Kamis (30/1) masih menggenangi pemukiman dan akses jalan di wilayah tersebut dengan ketinggian berkisar anatara 5 hingga 40 sentimeter.

Banjir yang terjadi karena dipicu hujan deras diserati angin kencang tersebut mengakibatkan 1 warga meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang saat melintas di lokasi kejadian.

Terdapat 10 kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Singorojo, Kecamatan Brangsong, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kecamatan Weleri, Kecamatan Patebon, Kecamatan Kendal, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Ringinarum, Kecamatan Kangkung, Kecamatan Rowosari.

Sebanyak 4.734 unit rumah warga terendam, 41 fasilitas umum terdampak, dan beberapa pohon tumbang di jalan.

BPBD Kabupaten Kendal belakukan pemotongan dan pembersihan pohon-pohon yang tumbang. Hingga kini penyedotan air juga masih dilakukan di RSS Kelurahan Langenharjo dan Kelurahan Ngilir di Kecamatan Kendal.

“Cuaca ekstrem juga mengakibatkan nelayan yang berada di wilayah pesisir tidak dapat melaut,” pungkasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya