Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

BNPB: Bencana Hidrometeorologi Basah Mendominasi, Ribuan Warga Terdampak

Atalya Puspa
02/2/2025 09:42
BNPB: Bencana Hidrometeorologi Basah Mendominasi, Ribuan Warga Terdampak
Warga berjalan menerobos jalan yang tergenang banjir di Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (31/1/2025).(Antara/Yusuf Nugroho)

BNPB mencatat bahwa hingga pekan terakhir Januari 2025, bencana hidrometeorologi basah seperti banjir masih mendominasi kejadian bencana di Indonesia. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan bahwa sejumlah wilayah terdampak cukup signifikan baik dari segi jumlah korban maupun kerugian materiil. 

"Banjir dan angin kencang yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa puncak musim hujan masih berlangsung dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan," ujarnya, Minggu (2/2). 

Salah satu daerah yang terdampak adalah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hujan lebat menyebabkan banjir bandang di Desa Labuhan Bontong pada 30 Januari 2025. "Sebanyak 478 kepala keluarga atau 1.483 jiwa terdampak akibat banjir bandang ini. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, genangan masih bertahan hingga Jumat malam," kata Abdul Muhari.  

Banjir juga melanda Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dengan dua kejadian signifikan pada 16 dan 28 Januari yang berdampak pada ribuan kepala keluarga. "Dalam dua kejadian banjir tersebut, total lebih dari 12.000 kepala keluarga terdampak di berbagai desa dan kecamatan," jelasnya.  

Di Jawa Barat, angin kencang menyebabkan kerusakan di Kabupaten Bogor. Abdul Muhari menyebutkan bahwa 13 kepala keluarga terdampak dan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang. "Warga telah mulai melakukan perbaikan rumah yang atapnya rusak akibat angin kencang," tambahnya.  

Sementara itu, banjir di Kabupaten Bandung yang sebelumnya menggenangi ribuan rumah kini telah surut, memungkinkan akses jalan kembali normal. Di Riau, banjir berdampak pada beberapa kabupaten dengan jumlah korban mencapai puluhan ribu jiwa. "Di Rokan Hulu, sebanyak 1.332 kepala keluarga terdampak, sementara di Kampar jumlahnya jauh lebih besar, mencapai 17.329 jiwa," ungkapnya.  

Di Kalimantan Barat, situasi lebih serius dengan banjir melanda beberapa kabupaten besar seperti Kubu Raya, Sambas, dan Landak. "Di Kabupaten Sambas, 44.881 jiwa terdampak dan dua orang meninggal dunia. Air masih belum surut dan curah hujan tinggi memperparah kondisi," terang Abdul Muhari.  

Menanggapi kondisi ini, BNPB telah menyalurkan bantuan kepada daerah terdampak. "Kami telah memberikan bantuan senilai Rp489 juta kepada masing-masing lima kabupaten terdampak di Kalbar, dengan total bantuan BNPB mencapai Rp2,3 miliar," ujarnya. Selain itu, BNPB juga menyalurkan dana siap pakai, perahu karet, selimut, serta peralatan pendukung lain.  

Selain bantuan logistik, BNPB melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dari Lanud Supadio untuk mengurangi curah hujan di Kalimantan Barat. "Pada 29 Januari kami telah menyebarkan satu ton garam dan pada 30 Januari sebanyak dua ton, dengan harapan bisa mengurangi intensitas hujan di wilayah terdampak," jelas Abdul Muhari.  

Di Jawa Tengah, banjir dan longsor juga terjadi di beberapa kabupaten seperti Batang, Kendal, Grobogan, dan Demak. "Banjir di Batang berdampak pada 575 kepala keluarga, sementara di Kendal satu orang meninggal dunia akibat banjir yang masih menggenangi beberapa titik," paparnya.  

BNPB terus mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. "Peringatan dini cuaca dari BMKG menunjukkan potensi hujan lebat masih terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur. Kami mengajak seluruh pihak untuk tetap siaga," tutup Abdul Muhari. (Z-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya