Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
DEPUTI Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Lilik Kurniawan menegaskan bahwa peringatan dini terhadap potensi bencana, krisis iklim, dan risiko sistemik lainnya harus direspons dengan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan kolaboratif.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Lokakarya 1: Pembentukan Kelembagaan Antar Kementerian/Lembaga untuk Memfasilitasi Koordinasi Aksi Merespon Peringatan Dini (AMPD) di Ruang Heritage, Kantor Kemenko PMK, pada Kemarin (12/8/2024).
"Koordinasi lintas sektor bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan. Kita harus keluar dari pola kerja silo dan memastikan aksi respons peringatan dini berjalan efektif di semua tingkatan," kata Lilik.
Deputi Lilik menyampaikan, penguatan AMPD ini selaras dengan Flagship KITATANGGUH yang tengah dikembangkan Kemenko PMK, yang mengedepankan sinergi multipihak pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk membangun budaya tangguh bencana melalui sistem informasi terpadu dan koordinasi respons yang cepat.
"AMPD harus menjadi model tata kelola yang kolaboratif dan preventif, yang mampu menyelamatkan nyawa, melindungi aset, dan menjaga stabilitas nasional," tuturnya.
Sebagai informasi, kegiatan lokakarya ini merupakan tindak lanjut pertemuan 26 Juni 2025 yang telah menyepakati urgensi pembentukan kelembagaan lintas K/L sebagai simpul koordinasi nasional dalam merespons peringatan dini secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Peserta lokakarya ini terdiri dari perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, lembaga non-pemerintah, dan mitra pembangunan.
Lokakarya membahas empat agenda utama yaitu, penetapan tugas dan fungsi masing-masing K/L dalam pelaksanaan AMPD di tingkat nasional dan sub-nasional, penyelarasan proses bisnis AMPD untuk menghindari tumpang tindih kewenangan,
kesepakatan penamaan kelembagaan koordinatif antar K/L, serta penyusunan arah dan bentuk regulasi kelembagaan.
Dengan hasil pembahasan yang disepakati, kelembagaan AMPD diharapkan segera terbentuk dan berfungsi optimal sebagai garda terdepan merespons peringatan dini, sehingga memperkuat ketahanan nasional terhadap berbagai risiko bencana.
"Lokakarya ini diharapkan tidak hanya menghasilkan dokumen rekomendasi, tetapi juga menjadi tonggak komitmen kelembagaan jangka panjang," pungkasnya. (H-2)
Peralatan penanggulangan bencana masih terus disiapkan.
Ke-65 titik itu tersebar di 28 desa/kelurahan yang ada di 11 kecamatan. 33 di antaranya adalah bencana banjir, 15 bencana longsor dan 17 titik bencana angin kencang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatan sejumlah bencana pada Minggu malam (3/8).
BMKG membuat sistem peringatan dini gempa bumi berbasis hitung mundur seiring meningkatnya bencana
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
Gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia. Meski memicu tsunami, dampaknya lebih kecil dari perkiraan.
BNPB menyebut propagasi atau perambatan gelombang laut tsunami akibat gempa M 8,7 yang terjadi wilayah pesisir timur Rusia, masih berlangsung di perairan Indonesia.
BMKG memperingatkan adanya peluang gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter di Perairan Pesisir Selatan, Perairan Timur dan Barat Pagai, serta Barat Sipora.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved