Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Alasan Bayi Berbau Harum Sementara Remaja Berbau Seperti Kambing

Muhammad Ghifari A
30/1/2025 11:49
Ini Alasan Bayi Berbau Harum Sementara Remaja Berbau Seperti Kambing
Ilustrasi(Freepik)

PERNAHKAH Anda merasa terjebak di dalam angkutan umum dengan ventilasi yang buruk ketika sekelompok remaja baru saja naik setelah seharian beraktivitas? Jika iya, Anda pasti sepakat bahwa remaja cenderung memiliki bau yang tidak sedap. Ini adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri.

Seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi selama masa pubertas, aroma khas remaja dihasilkan dari aktivasi hormonal kelenjar keringat. Keringat yang dihasilkan kemudian bercampur dengan mikroba yang khas, menciptakan bau yang unik.

Namun, hingga saat ini, komposisi kimia dari bau badan khas remaja belum sepenuhnya dipahami. 

Baru-baru ini, sebuah studi yang dipimpin peneliti di Jerman telah membandingkan untuk pertama kalinya komposisi kimia bau badan antara bayi dan remaja. 

Penelitian ini mengungkapkan mengapa bayi dapat berbau seperti bunga sementara remaja lebih mirip kambing saat berkeringat.

Dalam penelitian ini, dua kelompok dijadikan subjek – 18 bayi berusia antara nol hingga tiga tahun dan 18 remaja berusia antara 14 hingga 18 tahun. 

Setiap subyek mengenakan kaus katun yang sudah dipersiapkan dengan bantalan yang dijahit di bawah ketiak selama satu malam.

Sebelum malam penelitian, semua subyek mengikuti protokol ketat mengenai diet dan kebersihan, terhindar dari produk pembersih beraroma serta makanan pedas.

Setelahnya, bantalan tersebut dianalisis dengan berbagai metode, termasuk kromatografi gas-spektrometri massa dan kromatografi gas-olfaktometri. Dari hasil analisis, para peneliti mengidentifikasi 42 senyawa penghasil bau yang berbeda.

Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kimia bau badan antara bayi dan remaja cukup mirip. Namun, terdapat beberapa perbedaan kuantitatif yang signifikan yang mungkin menjadi penyebab perbedaan aroma antara kedua kelompok.

Pada bayi, senyawa yang dikenal sebagai α-isomethylionone terdeteksi dalam jumlah yang sangat tinggi, menciptakan bau yang mirip bunga. 

Selain itu, bau "seperti parfum" yang tidak teridentifikasi juga berkontribusi pada aroma khas bayi.

Para peneliti berspekulasi bahwa aroma yang menyenangkan ini mungkin berasal dari sisa-sisa deterjen beraroma atau produk pembersih yang masih menempel pada bayi, meskipun mereka telah dibersihkan selama 48 jam.

Sebaliknya, profil bau remaja jauh lebih kuat. Terdapat kadar tinggi senyawa seperti asam 4-Etiloktanoat, yang diidentifikasi memiliki aroma mirip kambing, dan asam Dodekanoat yang berbau seperti lilin. Beberapa senyawa baru hanya ditemukan pada bau badan remaja.

Dua senyawa steroid, yaitu 5α-androst-16-en-3-one dan 5α-androst-16-en-3α-ol, hanya terdeteksi dalam sampel remaja dan memiliki aroma yang mirip dengan keringat, urine, musk, dan cendana.

Temuan penting dari penelitian ini adalah spekulasi bahwa perbedaan utama antara bau badan bayi dan remaja terletak pada ketidakhadiran senyawa steroid tertentu. Jadi, bukan berarti bayi tidak mengeluarkan bau yang harum, melainkan mereka tidak memproduksi senyawa steroid berbau tidak sedap yang dimiliki remaja. (New Atlas/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya