Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dokter Anak: Kasus Covid mulai Banyak Menyerang Bayi hingga Remaja

Zubaedah Hanum
06/1/2021 12:35
Dokter Anak: Kasus Covid mulai Banyak Menyerang Bayi hingga Remaja
Infografis(MI)

ADA anggapan bahwa anak tidak berisiko terkena covid-19 karena kasusnya yang sedikit dan jarang ditemukan. Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dari RS PMI Bogor Fransiska Sri Susanti membantah anggapan sesat itu.

"Buat orang-orang yang masih menganggap anak-anak ga mungkin kena covid, aku kasih tau ya.. sekarang ini dari hasil pemeriksaan swab PCR sudah mulai ada anak-anak yang hasilnya positif, dari umur bayi sampai remaja. Makin hari jumlahnya makin meningkat," tulisnya di akun medsosnya, belum lama ini.

Sejauh ini, belum pernah ada kasus terkonfirmasi positif covid-19 pada anak yang perlu dirawat di RS tempatnya bekerja. Artinya, sebagian besar memang mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala. Tapi di beberapa rumah sakit lain, kata Fransiska, sudah banyak dokter yang merawat kasus covid-19 anak.

Meski tidak sampai dirawat, dr Fransiska mengingatkan, anak-anak yang terkonfirmasi covid-19 maupun yang tidak terkonfirmasi, akan menjadi carrier atau sumber penularan yang utama kepada anggota keluarga lainnya.

"Mereka pun bisa jadi sumber penularan yang utama, terutama karena sulit untuk memastikan mereka selalu memakai masker dan menjaga jarak aman," imbuhnya.

"Jadi coba pikir-pikir lagi kalau masih ngajak anak jalan-jalan ke mall, berenang di tempat umum, makan di resto, membiarkan anak main dengan teman-temannya di luar rumah," serunya.

Dokter spesialis anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi atau dr Tiwi dari RSIA Bunda Jakarta menegaskan hal senada. Ia menyampaikan, sejak minggu ke-4 Desember dan libur tahun baru, hampir setiap kali ia menerima pesan dari orangtua yang menginfokan kasus covid-19 padanya. "Orangtua anak/bayi yg biasa dilayani vaksin ...mulai banyak yang covid!," tulisnya di akun medsosnya.

Pada beberapa kasus menunjukkan tes PCR anak negatif covid-19, sedangkan orangtuanya positif covid-19 tapi tanpa gejala. Namun, menurutnya, tes PCR itu perlu diulang.

"Sangat mungkin belum positif. Jadi hati-hati," imbuhnya.

Selain melakukan tes ulang, disiplin melakukan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak) serta 3 T (tracing, testing dan treatment) harus ditegakkan.

Dengan banyaknya kasus orang tanpa gejala, dr Tiwi pun berterima kasih kepada orangtua yang telah menginformasikan kondisi sebenarnya kepada para dokter. Sehingga, rumah sakit bisa melakukan 3 T dengan cepat.

"Walaupun registrasi vaksinasi sudah mulai dilakukan, perjuangan kita melawan covid masih panjang," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan SpA (K) mengatakan 1 dari 9 kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Indonesia ialah anak-anak berusia 0-18 tahun. Sejauh ini, kasus kematian anak akibat covid-19 di Indonesia sebesar 3,2% dan itu tertinggi di Asia Pasifik. Karena itulah, IDAI bersikukuh menyatakan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih yang terbaik dilakukan dalam kondisi saat ini. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya