Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENGONSUMSI daging merah olahan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko demensia. Hal itu merupakan hasil dari sebuah penelitian yang diunggah di Neurology Journals pada 15 Januari 2025. Penelitian ini melibatkan dua kelompok besar peserta dari Amerika Serikat, yaitu dari Nurses' Health Study (NHS) dan Health Professionals Follow-Up Study (HPFS). Semua peserta yang terlibat dipastikan tidak mengalami demensia saat penelitian dimulai.
Penelitian ini mencakup total 133.771 peserta, dengan 65,4% di antaranya perempuan. Rata-rata usia peserta saat penelitian dimulai adalah 48,9 tahun. Sebagian kecil dari mereka, sebanyak 17.458 perempuan, menjalani penilaian fungsi kognitif objektif melalui wawancara telepon, dengan rata-rata usia 74,3 tahun. Selain itu, sebanyak 43.966 peserta (77,1% di antaranya perempuan) melaporkan sendiri penurunan fungsi kognitif yang mereka rasakan, dengan rata-rata usia 77,9 tahun.
“Dalam penelitian ini, pola makan peserta dianalisis menggunakan kuesioner khusus yang dirancang untuk mengukur frekuensi dan jenis makanan yang dikonsumsi. Data tentang kasus demensia baru diambil dari peserta NHS selama tahun 1980 hingga 2023 dan dari peserta HPFS selama tahun 1986 hingga 2023,” ungkap Yihan Li, salah satu peneliti dalam penelitian tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi daging merah olahan lebih dari 0,25 porsi per hari dibandingkan dengan kurang dari 0,10 porsi per hari terkait dengan peningkatan risiko demensia sebesar 13%. Konsumsi ini juga meningkatkan risiko penurunan kognitif yang dirasakan sebesar 14%.
Selain itu, konsumsi daging merah olahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan percepatan penuaan fungsi kognitif secara keseluruhan hingga 1,61 tahun untuk setiap penambahan satu porsi per hari.
Daging merah yang tidak diproses juga memberikan dampak negatif pada fungsi kognitif. Konsumsi lebih dari satu porsi per hari meningkatkan risiko penurunan kognitif yang dirasakan sebesar 16%. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa mengganti satu porsi daging merah olahan dengan kacang-kacangan atau biji-bijian dapat mengurangi risiko demensia hingga 19%, mengurangi percepatan penuaan kognitif sebesar 1,37 tahun, dan menurunkan risiko penurunan kognitif sebesar 21%.
Oleh karena itu, mengurangi konsumsi daging merah, khususnya daging olahan, bisa menjadi bagian dari panduan diet untuk menjaga kesehatan otak. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hasil ini relevan di berbagai kelompok etnis yang beragam. (H-3)
Menurut ahli neurosains, kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 WIB berisiko menurunkan kesehatan otak, prestasi akademik, dan kestabilan emosi anak dan remaja akibat kurang tidur.
Kebiasaan duduk dan rebahan terlalu lama ternyata tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tetapi juga berisiko menyebabkan penyusutan otak
DHA atau Docosahexaenoic Acid adalah salah satu jenis asam lemak omega-3 yang sangat penting bagi kesehatan otak. Nutrisi ini tidak hanya mendukung daya ingat dan konsentrasi
Kebiasaan adalah pola tindakan yang kita lakukan setiap hari, sering tanpa sadar. Namun, banyak dari kebiasaan ini yang bisa membawa dampak buruk, terutama bagi kesehatan otak.
Menjaga kesehatan otak sangat penting demi meningkatkan kualitas hidup, terutama saat menua. Ini tips yang bisa dilakukan dalam keseharian.
Pikun atau demensia merupakan kondisi yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, termasuk daya ingat, kemampuan berpikir, dan bahasa.
DOKTER spesialis Kejiwaan Tiur Sihombing mengungkapkan mencegah demensia alzheimer bisa dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas tidur.
Menciptakan pola tidur melalui sleep hygiene bagi lansia dinilai dapat memberikan istirahat yang cukup dan menjaga fungsi otak.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Studi di jurnal JAMA menunjukkan vaksin herpes zoster dapat menurunkan risiko demensia pada lansia.
Pikun dini atau demensia, yang sebelumnya hanya dikaitkan dengan usia lanjut, kini semakin banyak ditemukan pada generasi milenial dan Gen Z
Hipertensi yang tidak terkelola dengan baik terbukti meningkatkan risiko terjadinya demensia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved