Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AGENDA berkelanjutan berfokus pada empat hal yakni iklim, alam, plastik dan mata pencaharian menjadi sorotan dalam upaya bersama untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Dalam upaya kolektif menjaga iklim, Unilever Indonesia baru saja meraih dua sertifikat dari Green Building Council (GBC) yaitu Greenship Net Zero Ready dan Greenship Existing Building tingkat platinum.
GBC merupakan anggota dari World Green Building Council dengan tujuan mendorong pembangunan berkelanjutan lewat berbagai program sertifikasi seperti Greenship.
Pencapaian ini merupakan apresiasi atas komitmen Unilever Indonesia dalam upaya mencapai emisi nol bersih melalui penggunaan energi terbarukan hingga 8% dari kebutuhan energi listrik serta pengurangan konsumsi listrik hingga 32% dari nilai dasar di Grha Unilever.
Penyerahan plakat sertifikasi dilakukan Chairman GBC Indonesia Iwan Prijanto kepada Direktur Human Resources Unilever Indonesia Willy Saelan dalam seremoni di Grha Unilever, BSD City, Tangerang, Banten. Direktur Human Resources Unilever Indonesia Willy Saelan menyampaikan pencapaian ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen perseroan dalam hal keberlanjutan.
"Kami akan terus mendukung target global Unilever mencapai Net Zero Emission pada 2039 melalui berbagai upaya. Dalam upaya kami menjadi terdepan dalam praktik keberlanjutan, kami konsisten mengambil langkah yang diperlukan termasuk sertifikasi Net Zero Ready dari GBC,” katanya.
Unilever Indonesia pertama kali meraih sertifikasi dari GBC Indonesia pada 2020 yaitu kategori Greenship New Building tingkat platinum. Grha Unilever yang mulai dibangun pada 2015 dan diresmikan pada Juni 2017 dirancang dengan fokus keberlanjutan dan efisiensi energi sehingga menjadikan salah satu contoh terdepan bangunan hijau di Indonesia.
Pada 2024, Unilever Indonesia meraih sertifikasi Greenship Existing Building tingkat platinum dari GBC Indonesia sebagai penghargaan tertinggi bagi bangunan dengan standar keberlanjutan operasional.
Sertifikasi ini menilai bangunan berdasarkan efisiensi energi yang signifikan, pengelolaan air, kualitas lingkungan dalam ruangan, dan manajemen material.
Grha Unilever juga menawarkan fitur berkelanjutan seperti pengurangan konsumsi air hingga 32%, pengurangan konsumsi listrik hingga 32%, pengelolaan limbah yang komprehensif, dan pengelolaan kualitas udara dalam ruangan yang optimal, sehingga menjadikannya tempat kerja yang nyaman dan ramah lingkungan.
GBC Indonesia Iwan Prijanto Chairman menyampaikan proses sertifikasi Net Zero Ready mengevaluasi berbagai aspek, termasuk konsumsi energi, bahan bangunan, dan integrasi energi terbarukan.
"Ini memastikan bahwa properti bersertifikat bisa mencapai status net zero dengan penyesuaian minimal di masa depan. Grha Unilever yang mendapatkan sertifikasi Net Zero Ready diharapkan jadi inspirasi bagi dunia usaha untuk bersama-sama mencapai target nasional dan global dalam mengurangi dampak perubahan iklim sejalan permintaan pasar untuk praktik bisnis lebih berkelanjutan,” ujar Iwan.
Dengan diraihnya sertifikasi Net Zero Ready ini, Unilever Indonesia memperkuat komitmen untuk mencapai keseimbangan antara keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis, serta mendukung Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan lestari.
“Kami terus menerapakan bisnis berkelanjutan sejalan dengan empat fokus yaitu iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian. Kami percaya langkah-langkah ini tidak hanya mendukung tujuan perusahaan menuju masa depan lebih hijau dan lestari, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Willy. (H-2)
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Penyelenggaraan trail run memberi multiplier effect bagi sektor perekonomian daerah.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved