Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEGIATAN Green Footprints digelar di kawasan Candi Prambanan, Sabtu (28/9). Kegiatan yang diadakan organisasi nirlaba Clomate Reality Indonesia itu dihadiri 100 peserta dari berbagai kota di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Solo, Sragen, dan Semarang, serta sejumlah peserta internasional dari Thailand, Hungaria, Timor Leste, dan Kanada.
"Ini merupakan sebuah walking tour ramah lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mobilitas rendah karbon dan pelestarian budaya di kawasan Candi Prambanan," kata Communication & Engagement Specialist Climate Reality Indonesia Hanna Astaranti, .
Green Footprints bukan sekadar tur budaya namun sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam upaya pengurangan emisi melalui tindakan nyata.
Baca juga : Climate Innovation Week 2024 Mencari Solusi Permasalahan Iklim yang Berkelanjutan
Kegiatan yang didukung Taman Wisata Candi dan Tamaris Hydro ini menggandeng komunitas lintas generasi dan lintas disiplin, menciptakan ruang kolaborasi bagi individu dan komunitas untuk berkontribusi dalam aksi bersama.
Mengusung konsep mobilitas rendah karbon, peserta diminta berjalan kaki sambil menikmati keindahan warisan budaya di empat candi utama, yaitu Candi Prambanan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu.
Pemandu Taman Wisata Candi menjelaskan sejarah dan nilai-nilai luhur yang tercermin dalam relief candi, sedangkan fasilitator Climate Reality Indonesia menerangkan keterkaitan nilai-nilai budaya dengan isu perubahan iklim dan pentingnya keberlanjutan.
Baca juga : PUBG Mobile Luncurkan Kampanye Play for Green
Mengusung filosofi Jawa Hamemayu Hayuning Bawono, peserta didorong merefleksikan hubungan manusia dengan alam serta peran budaya dalam menjaga keseimbangan dunia.
Kawasan Candi Prambanan menjadi tempat pembelajaran lintas dimensi, dengan peserta diajak memahami bagaimana nilai-nilai luhur dari masa lalu dapat diterapkan dalam konteks pengurangan emisi saat ini.
Setelah jelajah candi, peserta mengikuti Focus Group Discussion (FGD) untuk berbagi temuan dari hasil observasi selama tur. Mereka menyoroti aksi-aksi pengurangan emisi, termasuk pengelolaan sampah, konservasi biodiversitas, serta penggunaan kendaraan listrik di kawasan candi.
Baca juga : Pendidikan Menjadi Upaya Pemberdayaan Masyarakat Atasi Krisis Lingkungan
Peserta juga merancang aksi-aksi yang rencananya dilakukan setelah acara, sebagai bentuk kontribusi mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Hanna Astaranti menekankan, “Adalah penting untuk refleksi mendalam mengenai kontribusi setiap individu dalam menjaga Bumi dan warisan budaya untuk generasi mendatang. Acara Green Footprints ini bukanlah akhir, namun awal dari aksi yang akan dilakukan oleh peserta secara individu, maupun bersama.”
Temuan dari serangkaian kegiatan ini akan disampaikan dalam Green Footprints: Baku, yang diadakan bersamaan dengan perhelatan Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, COP29 UNFCCC, di Baku, Azerbaijan pada November tahun ini. (Z-1)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Penyelenggaraan trail run memberi multiplier effect bagi sektor perekonomian daerah.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved