Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
DOKTER spesialis anak lulusan Universitas Indonesia (UI) I Gusti Ayu Nyoman Partiwi menekankan bahwa keberhasilan menyusui tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik ibu, tetapi juga bergantung pada faktor psikologis dan dukungan dari lingkungan terdekat.
Dokter yang akrab disapa Tiwi itu mengatakan dua hormon utama yang memengaruhi produksi ASI adalah prolaktin dan oksitosin.
"Prolaktin itu sudah ada sejak dalam kehamilan, diproduksi oleh plasenta sejak usia kandungan 16 minggu. Tapi yang perlu benar-benar
dirawat adalah oksitosin atau hormon cinta yang sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu," kata Tiwi, dikutip Kamis (7/8).
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Oleh karena itu, peran keluarga, suami, tenaga kesehatan, bahkan lingkungan rumah sakit sangat penting untuk menciptakan suasana yang
mendukung, kata dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Dukungan ini terutama dibutuhkan pada dua minggu pertama setelah persalinan, ketika bayi umumnya lebih sering terbangun dan menangis pada malam hari.
"Bukan berarti bayinya kurang ASI. Justru Tuhan sudah mengatur agar hormon prolaktin yang tinggi di malam hari, makanya bayinya jadi terjaga. Karena itu, ibu harus dibantu agar tetap dekat dengan bayinya dan tidak terganggu emosinya," ujarnya.
Tiwi menambahkan bahwa gangguan emosional pada ibu menyusui kerap kali muncul akibat kurangnya dukungan.
"Kalau kita mendukung ya, rumah sakit mendukung, perawat tidak cemberut dalam membantu, si bayi kalau dia menangis dibantu oleh suami dan keluarga, tidak di-judge. Mudah-mudahan dengan begitu psikologis ibu akan lebih tenang dalam masa menyusui itu," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Faktor bioaktif dalam ASI itu bukan nilai nutrisi, bukan lemaknya, bukan proteinnya, tapi faktor yang dapat membantu kematangan usus dan sel-sel kekebalan.
Penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Konseling laktasi perlu melibatkan semua anggota keluarga dan tidak membebankan pemberian air susu ibu (ASI) hanya pada ibu saja .
Konselor Laktasi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, dr. Nia Wulan Sari, menegaskan bahwa masalah tongue tie dan lip tie pada bayi tidak selalu memerlukan tindakan medis
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
ASI memberikan manfaat luar biasa untuk bayi dan ibu, mulai dari perlindungan alami hingga memperkuat ikatan emosional. Temukan manfaat lengkapnya di sini.
Kemudian manfaat pada ibu, menyusui lebih dari 12 bulan akan menurunkan risiko kanker payudara hingga 26%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved