Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Ibu Menyusui Sebaiknya Berkonsultasi ke Dokter Sebelum Konsumsi ASI Booster

Basuki Eka Purnama
06/8/2025 09:19
Ibu Menyusui Sebaiknya Berkonsultasi ke Dokter Sebelum Konsumsi ASI Booster
Ilustrasi(Freepik)

BADAN Peningkatan dan Pengembangan ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP2ASI IDAI) Wiyarni Pambudi menyebut ibu menyusui tetap melakukan konsultasi untuk mengonsumsi suplemen ASI booster dalam rangka meningkatkan volume Air Susu Ibu (ASI) untuk diberikan pada bayi.

Hal itu disampaikan mengingat saat ini marak produk suplemen ASI booster yang bisa dibeli secara bebas dan kerap direkomendasikan oleh sesama ibu menyusui di media sosial padahal setiap kondisi ibu menyusui berbeda.

"Ini perlu disampaikan ke masyarakat bahwa penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis. Pemilihannya tetap berbasis bukti ilmiah seperti zat apa yang memang potent dan aman untuk digunakan sebagai ASI Booster," kata Wiyarni, dikutip Rabu (6/8).

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar ibu-ibu menyusui tidak mengandalkan ASI booster dalam menyukseskan pemberian ASI kepada buah hatinya dan justru bisa mempertimbangkan untuk memastikan proses pemberian ASI-nya tepat.

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Ketua Satgas ASI IDAI Naomi Esthernita yang menyebutkan, pemberian ASI yang sukses justru bisa terjadi dengan pelekatan dan posisi pemberian ASI yang tepat.

Selain itu, ibu menyusui juga lebih baik melakukan manajemen stres yang tepat sehingga bisa percaya diri dalam pemberian ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhan.

"ASI Booster itu pilihan yang kesekian. Justru yang penting pelekatan dan posisinya harus betul. Itu adalah basic. Kalau pelekatan dan posisinya betul tentu pemberian ASI-nya lebih baik. Kemudian juga kelola stres ibunya, kalau dikasih ASI booster segerobak tapi kalau pelekatan salah dan stres yang mungkin tetap ga bisa (pemberian ASI-nya sukses)," ujar Naomi.

Pemberian ASI eksklusif kepada bayi khususnya dari usia 0-6 bulan menjadi salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan.

Hal ini karena ASI terbukti memiliki banyak manfaat untuk bayi di antaranya meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit infeksi bakteri
seperti diare hingga infeksi saluran nafas, menjaga berat badan ideal bayi, hingga membuat bayi lebih cerdas karena tingginya asam lemak dalam ASI.

Meski begitu, pemberian ASI kepada bayi kerap mengalami kendala karena kurangnya edukasi ibu menyusui terkait proses pemberian ASI selama masa kehamilan ataupun sesudah bayi lahir. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya