Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENANGANAN luka yang tepat dan cepat ternyata membawa dampak positif bagi perekonomian. Sebab luka yang tidak tertangani dan menjadi luka kronik akan membawa kerugian berupa turunnya produktivitas.
Umumnya, luka yang tertangani dengan baik akan sembuh dalam tiga minggu. Namun tanpa penanganan yang tepat luka bisa menjadi luka kronik dan menyebabkan penyembuhannya bisa memakan tiga bulan bahkan tahunan.
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada sekitar 10 juta jam kerja yang terbuang sia-sia dalam setahun akibat pekerja mengalami luka kronik. Hal itu menimbulkan kerugian sekitar US$ 2,3 miiar.
Baca juga : Ini Tips Hindari Kebutaan dan Amputasi Bagi Penderita Diabetes
"Di Indonesia angka kerugiannya bisa lebih besar. Sebab angka sebesar itu (US$2,3 miliar) berasal dari penderita diabetes sebesar 3,2% sementara di Indonesia angkanya (penderita diabetes) mencapai 8%," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. David Sontani Perdanakusuma, Sp.BP-RE(K) di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).
"Problem yang mungkin dihadapi pada luka yang sulit sembuh adalah adanya jaringan nekrotik atau jaringan mati, bakteri atau infeksi, eksudat (nanah) yang berlebih. Selama problem masih ada penyembuhan tidak akan berjalan atau berhenti. Dampaknya akan membuat perawatan menjadi lama, biaya perawatan dan pengobatan meningkat, dan fungsi sosialnya," tandas Prof David.
Luka akibat diabetes
Baca juga : Diabetes yang tidak Terkendali Berisiko Sebabkan Gangguan Penglihatan
Berdasarkan penelitian Etiology, Epidemiology, and Disparities in the Burden of Diabetic Foot Ulcers di National Library of Medicine, luka diabetes dapat berakibat komplikasi. Bahkan sekitar 20 persen orang yang mengidap luka diabetes memerlukan amputasi kaki, baik minor (di bawah pergelangan kaki), maupun mayor (di atas pergelangan kaki), atau keduanya.
Fakta lainnya, diperkirakan 10 persen akan meninggal dalam waktu satu tahun setelah diagnosis luka diabetes yang pertama. Infeksi luka diabetes terjadi pada sekitar 60 persen dari pasien luka diabetes. Di antara orang-orang yang mengalami infeksi luka diabetes, sebagian besar memerlukan tindakan bedah untuk membersihkan luka, dan sebanyak 15—20 persen memerlukan tindakan amputasi.
Sekretaris KSM Bedah RSCM dan Koadminko Departemen Bedah FKUI, Dr. dr. Dedy Pratama, Sp.B, Subsp.BVE(K) menyebutkan kan, luka kronik akibat diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berdampak signifikan bagi pasien dan keluarga.
Baca juga : Anda Mengalami Kolesterol Berlebih? Kurangi dengan Hindari Makanan Manis dan Lemak Jahat
Bagi pasien, luka yang tidak dapat disembuhkan menyebabkan gangguan mobilitas pada pasien dan berdampak signifikan bagi kualitas hidup pasien. Tidak bisa dihindari, masalah psikologis dapat berdampak pada pasien, yakni mengalami depresi, kecemasan, atau stres akibat kondisi kesehatan yang berkepanjangan.
“Bagi keluarga, tentunya sedikit banyak keluarga harus menyediakan perawatan tambahan, termasuk penggantian perban dan perawatan luka, yang dapat menguras waktu, tenaga dan biaya, sehingga bisa mengakibatkan beban perawatan, pengobatan, perubahan dinamika keluarga dan stres emosional tersendiri bagi keluarga. Luka kronik diabetes juga berdampak bagi masyarakat dan sistem kesehatan secara keseluruhan. Peningkatan beban kesehatan terutama dari aspek beban ekonomi, peningkatan angka amputasi yang mengakibatkan produktivitas masyarakat yang terkena berkurang tentunya dapat membebani sistem kesehatan, dengan meningkatnya kebutuhan perawatan medis dan rumah sakit,” jelas Dr. Dedy.
Pharma Marketing Deputy Director PT Kalbe Farma Tbk, dr. Selvinna, M. Biomed.mengatakan bahwa bahwa Kalbe berkomitmen menyehatkan bangsa dengan edukasi kesehatan dan penyediaan obat-obatan, termasuk untuk perawatan luka kronik.
Baca juga : 7 Manfaat Buah Nangka bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Risiko Diabetes
Luka kronik dibagi menjadi empat, yaitu luka diabetes (Diabetic Foot Ulcer), luka tekan (Pressure Injury), ulkus vena (Venous Leg Ulcer), dan ulukus arteri (Arterial Ulcer). Dari keempat itu, luka diabetes dapat berakibat komplikasi. Maka dari itu, sangat diperlukan terobosan untuk perawatan luka yang sulit sembuh akibat diabetes.
“Kalbe sangat peduli terhadap penanganan penyakit diabetes di Indonesia melalui Kalbe Diabetes Total Solution. Komplikasi diabetes dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti gagal ginjal, strok termasuk juga luka yang sulit sembuh,” ujar dr. Selvinna, M. Biomed.
Selvinna melanjutkan bahwa edukasi mengenai penanganan luka yang sulit akibat diabetes perlu dipahami oleh masyarakat. Hal ini agar mereka terhindar dari dampak luka tersebut, salah satunya risiko amputasi.
Prof. David menekankan, percepatan penyembuhan luka dapat dilakukan dengan modalitas terkini dari hasil penelitian, yakni menggunakan secretome dan stem cell. Dr. Dedy menambahkan, penggunaan metode modern wound dressing (balutan luka modern) dan Negative Pressure Wound Therapy atau NPWT (perawatan luka tekanan negatif) juga dapat menjadi solusi untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah luka semakin memburuk.
“NPWT memiliki kelebihan dibandingkan perawatan luka konvensional lain. Di antaranya, membersihkan luka secara kontinu setelah tindakan bedah, dapat menarik eksudat (nanah) secara terus-menerus, mempercepat stimulasi jaringan granulasi (jaringan sehat), mengurangi nyeri bengkak pada kaki diabetes yang disebabkan oleh penggantian perban dengan interval yang pendek seperti pada perawatan luka konvensional. Hal ini tentunya dapat mengurangi length of stay pasien di rumah sakit, mengurangi angka nosokomial bagi pasien akibat seringnya penggantian luka, dan mempercepat kesembuhan luka bagi pasien,” tutup Dr. Dedy.
Selain evaluasi dan pengobatan medis yang mutakhir, perlu juga peningkatan awareness dan pengetahuan masyarakat mengenai luka kronik, faktor apa saja yang meningkatkan risiko luka kronik, dan bagaimana cara mencegah luka kronik.
Pasien juga harus konsultasi ke dokter secara rutin untuk memeriksa kondisi kesehatan, memeriksakan diri di laboratorium, serta displin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.
Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, tenaga kesehatan, pemerintah, dan perusahaan kesehatan seperti Kalbe Farma yang berkomitmen pada inovasi di bidang kesehatan, maka Indonesia bisa mencegah komplikasi dan memperbaiki penyembuhan luka kronik.
Kerusakan saraf yang terjadi di kaki, yang dikenal sebagai neuropati diabetik, seringkali membuat penderita tidak menyadari adanya luka atau cedera. Hal ini meningkatkan peluang luka
Kebutaan pada diabetesi bisa dicegah dengan mengendalikan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara bersamaan serta melakukan skrining kesehatan retina sejak dini.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi), Luhut MP Pangaribuan, Hotma Sitompul sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Atmakusumah adalah Ketua Dewan Pers 2000—2003, yang disebut pula Dewan Pers independen hasil Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dari Gerakan Reformasi.
Keberadaan fasilitas milik RSCM ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perawatan bayi dengan memastikan akses terhadap ASI, baik dari ibu maupun donor, berlangsung dengan aman.
Efek dari kecanduan judi online dianggap sangat merusak. Perilaku negatif sering muncul sebagai akibat langsung dari kebiasaan berjudi.
Menteri Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai judi online sebagai bencana sosial yang menggerus dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat
Judi online semakin menjadi fenomena yang meresahkan masyarakat Indonesia. Dalam beberapa waktu terakhir, masalah ini terkait erat dengan adiksi yang semakin meluas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved