Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Diabetes yang tidak Terkendali Berisiko Sebabkan Gangguan Penglihatan

Basuki Eka Purnama
12/10/2024 11:49
Diabetes yang tidak Terkendali Berisiko Sebabkan Gangguan Penglihatan
Ilustrasi(Freepik)

AHLI retina sekaligus Kepala Departemen Oftalmologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Prof Muhammad Bayu Sasongko mengungkap bahwa penyakit diabetes yang tidak terkendali berisiko menyebabkan retinopati diabetik yang berujung mengganggu penglihatan.

Prof Bayu mengungkap diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pada mata.

"Salah satu bagian penting di mata yaitu retina, isinya sensor penglihatan yang kaya akan jaringan dari pembuluh darah, nah, ketika
diabetes sudah berlanjut apalagi tidak terkontrol dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel retina yang berfungsi sebagai sensor penglihatan," ujar prof Bayu.

Baca juga : Kemenkes Luncurkan Peta Jalan Upaya Kesehatan Penglihatan Indonesia 2025–2030

"Kerusakan (penglihatan) yang diakibatkan itu permanen biasanya," tambahnya.

Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan
kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.

Adapun gangguan penglihatan yang dapat dialami pasien yang telah mengalami retinopati diabetik yakni penglihatan kabur hingga mempercepat munculnya katarak.

Baca juga : Mengontrol Kadar Gula Darah Cegah Retinopati Diabetik

"Namun katarak itu kalau kondisi retinanya masih relatif baik, kemudian yang selanjutnya bisa juga muncul glukoma, ini biasanya terjadi
pada stadium lanjut, dan tahap lanjut itu penglihatan sudah tidak bagus dan itu permanen, jadi tidak bisa disembuhkan penglihatannya," jelas Prof Bayu.

Lebih lanjut, dia menerangkan pasien yang telah mengalami diabetes selama 10-15 tahun umumnya akan mengalami tanda retinopati, namun,
jika selama waktu tersebut diabetes selalu dikontrol dengan baik dengan bantuan dokter progres risiko retinopati dapat diperlambat.

Ia juga menyoroti pentingnya deteksi dini retinopati diabetik, sebagai langkah krusial dalam manajemen diabetes dan pencegahan komplikasi yang lebih lanjut.

"Kalau itu terdeteksi awal, perawatan itu bisa menahan laju dengan signifikan, jadi kualitas penglihatan masih baik walaupun sebenarnya
sudah retinopati. Kemudian skrining deteksi dini supaya kasus itu ketahuan di awal sehingga kita bisa bergerak atau bisa menata laksana itu lebih dini," pungkas Bayu. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya