Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MASALAH kaki umum terjadi pada penderita diabetes. Dilansir dari laman resmi National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf atau disebut neuropati diabetik.
Beberapa cirinya antara lain menyebabkan kesemutan dan nyeri, serta kehilangan rasa pada kaki.
Saat kehilangan rasa pada kaki, seseorang mungkin tidak merasakan kerikil di dalam kaus kaki atau lepuh pada kaki. Itu dapat menyebabkan luka dan bisul yang dapat terinfeksi.
Diabetes juga dapat menurunkan jumlah aliran darah di kaki. Tidak cukupnya aliran darah ke kaki dapat mempersulit penyembuhan luka atau infeksi.
Terkadang, infeksi parah tidak pernah sembuh. Infeksi dapat menyebabkan gangren. Gangren dan borok kaki yang tidak kunjung membaik dengan pengobatan dapat menyebabkan amputasi jari kaki, telapak kaki, atau sebagian kaki.
Dokter bedah dapat melakukan amputasi untuk mencegah infeksi parah menyebar ke seluruh tubuh.
Selanjutnya, meskipun jarang terjadi, kerusakan saraf akibat diabetes dapat menyebabkan perubahan bentuk kaki, seperti kaki Charcot. Kaki Charcot dapat diawali dengan kemerahan, hangat, dan bengkak.
Kemudian, tulang-tulang di kaki dan jari-jari kaki dapat bergeser atau patah. Hal itu dapat menyebabkan kaki memiliki bentuk yang aneh, seperti rocker bottom.
TIPS MERAWAT KAKI
Kurangi risiko mengalami masalah kaki akibat diabetes dengan merawat kaki setiap hari. Mengelola kadar glukosa darah, yang juga disebut gula darah, juga dapat membantu menjaga kesehatan kaki.
Berikut langkah-langkah perawatan kaki:
- Periksa kaki setiap hari
- Cuci kaki setiap hari
- Rapikan kapalan dan kalus dengan lembut
- Gunting kuku kaki secara lurus
- Pakai sepatu dan kaus kaki setiap saat
- Lindungi kaki dari panas dan dingin
- Jaga agar darah mengalir ke kaki
- Lakukan pemeriksaan kaki pada setiap kunjungan perawatan kesehatan. (H-1)
Kerusakan saraf yang terjadi di kaki, yang dikenal sebagai neuropati diabetik, seringkali membuat penderita tidak menyadari adanya luka atau cedera. Hal ini meningkatkan peluang luka
Sekitar 20 persen orang yang mengidap luka diabetes memerlukan amputasi kaki.
Kebutaan pada diabetesi bisa dicegah dengan mengendalikan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara bersamaan serta melakukan skrining kesehatan retina sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved