Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waspada! 3 Makanan Pemicu Gula Darah Naik Drastis pada Penderita Diabetes

Bagaskara Aprilianto Hartono Putra
12/6/2025 22:00
Waspada! 3 Makanan Pemicu Gula Darah Naik Drastis pada Penderita Diabetes
Makanan pemicu Gula Darah(Freepik)

MENJAGA pola makan adalah hal mutlak bagi penderita diabetes. Pasalnya, makanan tertentu dapat memicu lonjakan gula darah yang berbahaya. Jika tidak dikendalikan, lonjakan ini bisa memperparah kondisi dan meningkatkan risiko komplikasi serius.

Lantas, apa saja makanan yang harus dihindari oleh penderita diabetes? Simak tiga jenis makanan pemicu diabetes yang perlu dibatasi atau dihindari sepenuhnya:

1. Makanan dan Minuman Tinggi Gula Tambahan

Produk dengan kandungan gula tambahan seperti sukrosa dan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) secara signifikan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Konsumsi gula berlebih terbukti memicu resistensi insulin melalui peningkatan lemak hati dan stres oksidatif.

Fruktosa yang tinggi dalam HFCS memperparah gangguan metabolisme glukosa dan menurunkan sensitivitas insulin. Selain itu, asupan kalori yang tinggi dari gula mempercepat obesitas, yang merupakan faktor utama pemicu diabetes.

Fakta Penting: Konsumsi 1–2 porsi minuman bergula per hari dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 26%, bahkan setelah memperhitungkan faktor berat badan dan aktivitas fisik.

Rekomendasi: Batasi asupan gula tambahan hingga <10% dari total kalori harian. Pilih pemanis alami seperti stevia atau karbohidrat kompleks (ubi, oats, quinoa) untuk mencegah lonjakan gula darah.

2. Lemak Jenuh dan Lemak Trans

Lemak jenuh (dari daging berlemak, mentega, susu tinggi lemak) dan lemak trans (pada margarin, makanan olahan) memperparah resistensi insulin dan memperburuk kontrol glukosa.

Lemak jenuh meningkatkan penumpukan lemak di otot dan hati, sementara lemak trans memicu peradangan dan merusak fungsi pembuluh darah—semuanya memperburuk kondisi penderita diabetes.

Insight Medis: Mengganti lemak jenuh/trans dengan lemak sehat seperti omega-3, minyak zaitun, dan alpukat terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kolesterol LDL.

Tips Praktis: Selalu baca label makanan untuk menghindari lemak trans tersembunyi. Prioritaskan makanan segar dan tidak melalui proses pengolahan industri.

3. Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi (High GI)

Makanan seperti nasi putih, roti putih, dan makanan olahan manis memiliki indeks glikemik tinggi yang menyebabkan lonjakan glukosa darah secara cepat. Hal ini menimbulkan lonjakan insulin, memperburuk resistensi insulin, dan mengganggu fungsi pankreas.

Data Penelitian: Mengganti hanya 20% karbohidrat GI tinggi dengan yang GI rendah dapat mengurangi risiko diabetes hingga 30%. Karbohidrat GI rendah seperti kacang-kacangan, oats, dan sayuran non-tepung memberikan respons gula darah yang lebih stabil.

Strategi Makan: Fokus pada sumber karbohidrat berserat tinggi dan rendah GI untuk kontrol gula darah yang optimal. Kombinasikan dengan protein tanpa lemak untuk hasil maksimal.

Kesimpulan: Waspadai Kandungan, Bukan Hanya Rasanya

Anggapan bahwa penderita diabetes tidak boleh makan makanan manis sepenuhnya tidak tepat. Yang penting adalah memahami jenis gula, frekuensi konsumsi, dan ukuran porsi. Perhatikan juga cara mengolah makanan—hindari digoreng berlebihan atau memakai banyak minyak.

Saran Profesional: Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan Anda. Prinsip diet diabetes yang tepat mencakup pemilihan bahan, cara memasak, dan kombinasi nutrisi yang seimbang. (PubMed Central/Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya