Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Hari Kesehatan Mental Sedunia atau biasa dikenal dengan sebutan World Mental Health Day diperingati setiap tahun pada 10 Oktober.
Momen ini penting untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental.
Kesehatan mental pada dasarnya mencakup aspek emosional, psikologis, dan hubungan sosial individu.
Baca juga : Dr. NoRiYu, Gencarkan Upaya Pencegahan Bunuh Diri
Dari berbagai aspek tersebut, ada banyak pengaruh yang muncul, seperti cara berpikir, membuat keputusan, bertindak, dan lainnya.
Kesehatan mental merupakan bagian penting dari identitas kita sebagai manusia. Kesehatan mental memengaruhi cara kita berpikir, merasa, berinteraksi dengan orang lain, dan menghadapi berbagai tantangan hidup.
Dilansir dari laman resmi WHO, kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan yang memungkinkan individu mengatasi tekanan hidup, menyadari potensi mereka, belajar, bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitas.
Baca juga : Banyak Kasus Bunuh Diri, Kesehatan Mental Jangan Dianggap Enteng
Kesehatan mental memiliki nilai intrinsik dan instrumental serta merupakan bagian integral dari kesejahteraan kita.
Hari Kesehatan Mental Sedunia ditetapkan pada tanggal 10 Oktober 1992 oleh Federasi Kesehatan Mental Dunia.
Sejak saat itu, hari ini diperingati setiap tahun dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang isu-isu kesehatan mental yang penting, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong tindakan dan perubahan berkelanjutan.
Baca juga : Gen Z Rentan Terkena Gangguan Mental, Apa Penyebabnya?
Hari ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental serta mengurangi stigma terkait masalah kesehatan mental.
Seiring waktu, peringatan ini telah menjadi platform bagi pemerintah, organisasi, dan individu untuk mengembangkan inisiatif yang berfokus pada berbagai aspek perawatan kesehatan mental.
Dikutip dari National Today, pada tahun 1992, Federasi Kesehatan Mental Dunia yang dipimpin oleh Richard Hunter menciptakan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Awalnya, mereka tidak memiliki tujuan pasti selain mengadvokasi kesehatan mental secara umum.
Baca juga : Bunuh Diri Dianggap Sebagai Jalan Keluar dari Masalah Hidup yang Kompleks
Fokusnya adalah memperbaiki kebiasaan buruk yang memperburuk kondisi mental banyak orang.
Pada masa awal, masalah kesehatan mental di berbagai negara belum mendapatkan perhatian yang layak.
Misalnya, kurangnya dana publik untuk perawatan di Prancis, perlakuan tidak manusiawi di Selandia Baru, serta ketidaktahuan umum tentang kesehatan mental. WFMH menyadari bahwa mereka harus bertindak secara global untuk mengatasi krisis ini.
Selama tiga tahun pertama, ada siaran televisi berdurasi dua jam yang disiarkan ke seluruh dunia melalui satelit, melibatkan peserta dari berbagai negara seperti Cile, Inggris, Australia, dan Zambia. Siaran ini membantu menyampaikan pesan advokasi secara lebih luas.
Tema pertama Hari Kesehatan Mental Sedunia pada tahun 1994 adalah "Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia."
Kampanye ini mendapat umpan balik positif dari 27 negara dan memicu kampanye nasional di Australia dan Inggris. Seiring waktu, semakin banyak negara yang terlibat, sehingga persepsi kesehatan mental mulai lebih identik dengan hak asasi manusia.
Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober untuk menyoroti pentingnya kesehatan mental di seluruh dunia.
Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental dan mendorong upaya untuk mendukung mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Dilansir dari laman WHO, tujuan utama dari Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan mental di seluruh dunia dan memobilisasi upaya untuk mendukung kesehatan mental.
Peringatan ini memberikan kesempatan bagi berbagai pihak yang menangani masalah kesehatan mental untuk berbicara tentang pekerjaan mereka dan apa yang masih perlu dilakukan demi mewujudkan akses perawatan kesehatan mental yang lebih baik bagi masyarakat dunia.
Setiap tahun, Hari Kesehatan Mental Sedunia mengangkat tema tertentu yang menyoroti aspek penting dari kesehatan mental.
Tema-tema sebelumnya mencakup topik seperti pencegahan bunuh diri, kesehatan mental dalam ketidaksetaraan global, dan kesehatan mental untuk semua.
Tema ini membantu mengarahkan diskusi dan kegiatan global untuk hari tersebut.
Dilansir dari laman resmi WHO, tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2024 adalah Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja.
Tema ini menyoroti pentingnya menangani kesehatan mental dan kesejahteraan di tempat kerja, demi kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.
Tahun ini, Hari Kesehatan Mental Sedunia fokus pada pengutamaan kesehatan mental di tempat kerja. Sebanyak 60% di atas usia 15 tahun menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja.
Tempat kerja yang sehat dapat memberikan rasa tujuan, koneksi, dan stabilitas, sementara lingkungan kerja yang penuh tekanan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pekerja.
Ketika pemberi kerja mengatasi risiko terhadap kesehatan mental karyawan, mereka akan meningkatkan semangat kerja, menurunkan ketidakhadiran, serta meningkatkan keterlibatan dan produktivitas, sehingga memperkuat bisnis dan perekonomian secara keseluruhan.
Setiap orang, baik di tempat kerja maupun di luar, harus memiliki pengetahuan dan sumber daya untuk memprioritaskan kesehatan mental, serta akses terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas tanpa stigma atau hambatan. (Z-10)
Puasa Daud tak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
WHO menyatakan bahwa stres merupakan respons alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami stres.
Temukan 6 kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat meningkatkan hormon stres kortisol. Pelajari cara menghindarinya untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda tetap optimal.
Dari 314 kasus kematian akibat bunuh diri pada 2024 di Singapura, 202 kasus atau 64,3% adalah laki-laki, sementara 112 kasus atau 35,7% sisanya adalah perempuan.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
Media sosial dapat memperburuk kondisi emosional penderita bipolar. Ketahui tiga dampak negatif utamanya.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved