Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MUMPS, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai gondongan, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus mumps.
Penyakit ini biasanya ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis, yang terletak di depan dan bawah telinga, serta gejala lain seperti demam, nyeri saat menelan, dan sakit kepala.
Mumps disebabkan oleh virus mumps, yang merupakan anggota keluarga Paramyxoviridae. Virus ini menyebar melalui percikan air liur dari individu yang terinfeksi, yang dapat terjadi ketika mereka batuk, bersin, atau berbicara.
Baca juga : Mengenal Penyebab Asam Urat, Berikut Gejala dan Cara Penanganannya
Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi oleh air liur.
Gejala gondongan biasanya muncul 2 hingga 3 minggu setelah terpapar virus. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:
Pembengkakan Kelenjar Parotis: Pembengkakan yang paling terlihat dan khas dari gondongan adalah pembengkakan kelenjar parotis, yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Baca juga : Mengenal Gegar Otak: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya
Demam: Pasien sering mengalami demam ringan hingga sedang.
Sakit Kepala: Sakit kepala yang berkelanjutan bisa muncul bersamaan dengan gejala lainnya.
Nyeri saat Menelan: Pembengkakan kelenjar dapat menyebabkan nyeri saat menelan makanan atau minuman.
Baca juga : Maag dan Serangan Jantung Punya Gejala yang Mirip, Apa Bedanya?
Kelelahan dan Ketidaknyamanan Umum: Pasien juga mungkin merasa lelah dan tidak nyaman secara umum.
Meskipun mumps biasanya sembuh tanpa perawatan khusus, penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:
Pencegahan mumps dapat dilakukan melalui vaksinasi. Vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella) adalah vaksin kombinasi yang diberikan pada anak-anak untuk melindungi mereka dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Baca juga : Jangan Abaikan Gejala Demensia
Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis, pertama pada usia 12-15 bulan dan kedua pada usia 4-6 tahun.
Mumps adalah penyakit infeksi virus yang dapat menimbulkan gejala tidak nyaman dan komplikasi serius. Penting untuk melakukan pencegahan melalui vaksinasi dan menjaga kesehatan secara umum.
Jika Anda mengalami gejala gondongan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Gondongan adalah penyakit menular yang sering menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung atau droplet
Liburan sekolah panjang di penghujung tahun menjadi momen yang sangat dinantikan oleh anak-anak. Perhatian ekstra terhadap kesehatan anak selama liburan sangat penting
Penyakit gondongan atau mumps adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak di bawah telinga.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru-baru ini mengadakan seminar media yang membahas tentang potensi penyebaran penyakit infeksi di lingkungan sekolah.
Gondongan dan cacar air dapat menular melalui droplets, sehingga akan lebih mudah menulari anak-anak ketika sedang beraktivitas.
Kemenkes juga diminta menggencarkan edukasi soal bahaya penularan penyakit gondongan dan cacar air pada anak.
Kenali penyakit gondongan yang belakangan penularannya menyebar di kalangan anak-anak.
Vaksin cacar air (varicella) dapat menurunkan risiko infeksi dan mengurangi gejala jika terinfeksi, meskipun tidak sepenuhnya mencegah penyakit tersebut.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Sebanyak 60-70% kasus demensia merupakan penyakit Alzheimer.
Ahli kesehatan keluarga dr. Meriana Virtin mengatakan Indonesia berada dalam sabuk talasemia dunia dengan angka sifat genetik 3-8% yang artinya sebanyak 8-22 juta penduduk membawa genetik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved