Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru-baru ini mengadakan seminar media yang membahas tentang potensi penyebaran penyakit infeksi di lingkungan sekolah.
Dokter anak subspesialis infeksi dan penyakit tropis Irene Ratridewi menjelaskan berbagai jenis penyakit infeksi yang sering terjadi di kalangan anak-anak, serta langkah-langkah pencegahannya.
Berikut adalah 3 penyakit infeksi yang berpotensi menjadi wabah di sekolah dan cara mencegahnya:
Gondongan adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar ludah, biasanya di sekitar telinga. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di lingkungan sekolah, terutama melalui droplet atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi. Anak-anak yang belum divaksinasi berisiko lebih tinggi terjangkit gondongan.
Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah langkah utama untuk mencegah penyakit ini. Pastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi yang sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan.
Cacar air adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan ruam kulit yang gatal dan bercak merah. Penyebarannya sangat cepat, terutama di lingkungan yang padat seperti sekolah. Anak-anak yang belum memiliki kekebalan tubuh terhadap virus varicella berisiko tinggi terkena penyakit ini.
Vaksinasi varicella sangat efektif untuk mencegah cacar air. Anak-anak yang telah divaksinasi akan memiliki perlindungan terhadap infeksi ini.
HFMD atau flu singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi kulit, terutama di tangan, kaki, dan mulut. Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi pada anak-anak usia sekolah.
Penyebaran HFMD dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau permukaan yang terkontaminasi.
Vaksinasi bukanlah solusi untuk mencegah HFMD, namun menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan baik, dan menghindari berbagi peralatan makan atau mainan adalah langkah-langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Menurut Irene, vaksinasi memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit infeksi di sekolah.
Meski penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin, cakupan imunisasi yang belum optimal membuat penyakit-penyakit tersebut mudah kembali muncul di lingkungan sekolah.
Untuk itu, vaksinasi yang lengkap dan tepat waktu bagi anak-anak sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman.
Dokter Irene juga menekankan pentingnya prosedur yang jelas di sekolah untuk menangani kasus penyakit infeksi.
Jika ada anak yang terjangkit penyakit seperti gondongan, cacar air, atau HFMD, sebaiknya anak tersebut melakukan isolasi di rumah hingga sembuh, untuk mencegah penularan kepada teman-temannya.
Selain itu, pihak sekolah harus segera memberitahukan orang tua jika ada anak yang sakit.
Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah, tentang pentingnya vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menghindari wabah penyakit infeksi.
Dengan kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan tenaga medis, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak.
Penyebaran penyakit infeksi di sekolah dapat dihindari dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, terutama vaksinasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan pencegahannya, kita bisa melindungi anak-anak dari penyakit yang berpotensi menjadi wabah di lingkungan sekolah. (Z-10)
Pada Januari 2023, kota Pune di India dilanda wabah Sindrom Guillain-Barré (GBS) yang disebabkan infeksi bakteri Campylobacter jejuni. Kenali gejala GBS dan dampaknya.
CDC mengatakan tidur dengan lensa kontak membuat pengguna enam hingga delapan kali lebih mungkin terkena infeksi mata.
Perubahan iklim telah mengubah lanskap Arktik secara drastis, membawa dampak besar bagi kehidupan di wilayah ekstrem ini.
E. coli adalah bakteri yang umumnya ditemukan di usus manusia dan hewan berdarah panas. Sebagian besar jenis E. coli tidak berbahaya, namun beberapa jenis dapat mengeluarkan racun
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa stres dan kecemasan menjadi salah satu penyebab kanker usus besar melonjak pada generasi muda.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Dari 224.925 calon siswa baru yang lolos SPMB tahun 2025 sebanyak 221.319 calon siswa melakukan daftar ulang.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Visi dan misi yang jelas dari SMA Labschool Kebayoran ini, tambahnya semakin kuat dan jelas dengan didukung kepemimpinan yang efektif dalam mencapai keberhasilan sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved