Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
TIGA ilmuwan NASA berhasil menemukan objek samar yang bergerak cepat di antariksa. Objek tersebut terlihat meluncur keluar dari Galaksi Bima Sakti.
Bahkan, kecepatan objek tersebut bergerak sekitar 1 juta mil per jam. Hal ini tentunya akan lolos dari genggaman galaksi tersebut.
Selain itu, peristiwa tersebut juga merupakan sejarah, yang di mana baru pertama kali orang menemukan sesuatu yang besar dengan kecepatan yang luar biasa di galaksi.
Baca juga : Astronom Temukan Lubang Hitam Purba Tertua, Berusia Miliaran Tahun
Momen langka tersebut menimbulkan pertanyaan yang besar dan tentunya menggegerkan para ilmuwan di dunia.
Setelah diteliti, objek tersebut bukan termasuk komet atau asteroid. Para ilmuwan yang meneliti objek tersebut mengatakan, itu diperkirakan sebuah bintang bermassa rendah atau katai coklat.
Objek yang tidak benar-benar sebuah bintang atau planet gas raksasa seperti Jupiter, tetapi sesuatu di antaranya.
Baca juga : Para Astronom Temukan Kuburan Bintang Mati di Galaksi Bima Sakti
Lalu, para pakar menggambarkan bintang katai cokelat sebagai bintang yang gagal, yang di mana tidak cukup besar untuk menghasilkan energi nuklirnya sendiri.
Dilansir dari website resmi NASA, nama dari objek yang memiliki kecepatan luar biasa tersebut adalah CWISE J124909.08+362116.0.
Salah satu keanehan dari objek ini adalah tidak memiliki banyak unsur besi dan logam lainnya seperti ditemukan pada bintang-bintang dan katai cokelat.
Baca juga : Bintang Aneh yang Sempat Hilang 840 Tahun Mendadak Kembali Muncul
Data yang dikumpulkan W.M. Keck Observatory di Hawaii, dikatakan CWISE J124909.08+362116.0 ini begitu kuno, itu bisa saja di antara generasi pertama kelahiran bintang di galaksi ini.
Orang-orang yang melakukan penemuan ini beberapa tahun lalu bekerja di proyek NASA Backyard Worlds Planet 9, di antaranya Thomas P. Bickle dan Dan Caselden.
Teleskop yang digunakan dalam penemuan ini adalah wahana antariksa WISE (Wide-field Infrared Survey Explorer) milik NASA.
Dalam perjalanannya, teleskop ini berhasil menemukan lebih dari 44.000 objek. (Z-12)
Fenomena langka AT 2022dbl: bintang lolos dari lubang hitam supermasif, lalu kembali untuk flare kedua. Akankah ada flare ketiga pada 2026?
Tata surya kini kedatangan tamu tak diundang yang sedang bergerak cepat menuju kita dalam perjalanan searah melintasi ruang angkasa kita.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Antara 2021 hingga 2023, Basant dan timnya melakukan pengamatan terhadap Bintang Barnard sebanyak 112 kali dengan menggunakan spektrograf MAROON-X.
Dengan bantuan JWST, ilmuwan mengetahui planet seukuran Jupiter tidak ditelan bintang yang mengembang, melainkan jatuh ke arah bintang.
Pada 27 Maret 2025, teleskop SPHEREx menangkap gambar pertama yang menakjubkan berisi lebih dari 100.000 galaksi, bintang, dan nebula.
Para astronom baru-baru ini menemukan salah satu pemandangan paling unik dari masa awal alam semesta, yaitu galaksi yang dijuluki Cosmic Grapes atau “Anggur Kosmik”.
Sebanyak 14 galaksi yang berhenti bentuk bintang setelah Big Bang, berhasil ditemukan astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Astronom mengamati peristiwa langka AT2024tvd, saat lubang hitam supermasif di luar pusat galaksi menghancurkan bintang.
Observatorium Sinar-X Chandra NASA mendeteksi retakan pada filamen pusat galaksi yang dijuluki “Si Ular”.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved