Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antisipasi Mahasiswa Terjerat Pinjol, Tangsel Berikan Bantuan Pendidikan

Syarief Oebaidillah
08/8/2024 13:23
 Antisipasi Mahasiswa Terjerat Pinjol, Tangsel Berikan Bantuan Pendidikan
Ilustrasi(MI/AGUNG)

MENGANTISIPASI pinjaman online (pinjol) yang marak menjerat masyarakat juga mahasiswa, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) , memberikan bantuan pendidikan bagi mahasiswa semester akhir.

Melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, Kamis ( 8/8) Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengutarakan program ini dirancang untuk meringankan beban mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir mereka tanpa harus mengambil pinjol yang kerap kali mencekik dan menjerat mahasiswa dan masyarakat.

"Saya sering membaca di media sosial dan berita bahwa banyak mahasiswa di luar sana, di luar Tangerang Selatan yang terjerat pinjaman online untuk melunasi uang kuliah. Dari situ, saya berpikir mengapa tidak Pemerintah Kota (Tangsel) mengalokasikan anggaran untuk membantu mahasiswa, khususnya yang sedang mengerjakan tugas akhir," ujar Benyamin.

Baca juga : Aduan Pinjol Masih Marak, YLKI Minta Pemerintah Jangan Pasif

Hal ini disampaikan Benyamin usai membuka acara dan pemberian bantuan pendidikan secara simbolis di Auditorium Utama Gedung Puspiptek, Setu, Rabu (7/8).

Bantuan pendidikan ini menyasar mahasiswa yang sedang menyiapkan tugas akhir atau skripsi, biasanya pada semester delapan. Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini adalah Rp3,75 miliar. "Target kita adalah 1.000 mahasiswa, namun tahun ini baru sekitar 606 penerima. Sisanya, 394 mahasiswa, akan kami lanjutkan tahun 2025 mendatang," jelasnya.

Benyamin menekankan bantuan ini terbuka bagi mahasiswa asal Tangsel yang berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu, dengan kampus yang boleh berada di luar Tangsel, bahkan luar negeri. "Syaratnya, mahasiswa harus memiliki KTP Tangsel. Bantuan ini sebesar Rp7.500.000 untuk semester akhir," tambahnya.

Baca juga : Kiat Memanfaatkan P2P Lending untuk Pinjam Uang dan Berinvestasi

Selain membantu mahasiswa, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Tangsel. "Saya menargetkan rata-rata lama sekolah menjadi 14 tahun, dari SD hingga minimal D2. Kami berharap ini bisa meningkatkan jumlah lulusan S1 secara bertahap," kata Benyamin.

Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Deden Deni menambahkan, pemberian simbolis hari ini merupakan tahap kedua pemberian bantuan pendidikan tersebut. "Tahun kemarin kami memberikan 140 bantuan, dan tahun ini 466. InsyaAllah, sisanya akan kami selesaikan tahun depan," ujar Deden.

Deden juga menjelaskan meski persyaratannya mudah, tetapi pemberian bantuan pendidikan ini nantinya tetap akan dikoordinasikan dengan pihak kampus terkait, agar dana yang diberikan benar-benar digunakan untuk biaya pendidikan. "Teknisnya, uang akan ditransfer ke rekening mahasiswa melalui persetujuan kampus untuk memastikan dana digunakan sesuai kebutuhan mereka di kampusnya,” jelasnya.

Dengan adanya program ini, Pemkot Tangsel berharap dapat mencegah mahasiswa terjerat pinjaman online dan memastikan mereka dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik. "Mudah-mudahan program ini berlanjut, meskipun sifatnya bantuan pendidikan, bukan beasiswa penuh," tukas Deden. (Bay/RO/S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya