Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
SEDARI anak lahir orang tua lah yang memiliki peran paling besar dan paling penting dalam merawat anak.
Peran penting orang tua tersebutlah yang kadang kali menjadikan mereka memberikan asupan berlebih terhadap anak. Hal inilah yang memberikan resiko besar terhadap pola konsumsi anak yang menyebabkan obesitas karena konsumsi berlebih.
Obesitas adalah salah satu penyebab dari ketidakseimbangan kesehatan pada anak, hal tersebut dapat memicu berbagai penyakit datang menghampiri anak.
Baca juga : Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Lihat Anak sebagai Subjek bukan Objek
Obesitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kadar kolesterol tinggi, hingga kelebihan lemak pada tubuh anak.
Dengan timbulnya berbagai masalah dalam tubuh inilah yang dapat menimbulkan penyakit seperti jantung, diabetes hingga gangguan pernafasan pada anak.
Pola tidak sehat yang mengakibatkan obesitas pada anak ini biasanya disebabkan oleh pola makan anak yang tidak teratur seperti, konsumsi gula, karbohidrat hingga lemak yang terkandung dalam makanan yang disantap oleh anak.
Baca juga : 6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Makanan dengan kandungan yang tidak sehat biasanya dapat ditemukan pada makanan cepat saji yang sering kali memberikan daya tarik utama bagi anak untuk mengkonsumsinya.
Kurangnya aktivitas fisik dengan lebih sering menonton televisi atau bermain video games juga menjadi pengaruh besar mengapa seorang anak mengalami obesitas.
Sebagai orang tua yang berperan besar dalam tumbuh kembang anak, maka orang tua juga harus melakukan berbagai cara untuk mengurangi aktivitas tidak sehat yang dilakukan oleh anak.
Baca juga : Parents, Tak Perlu Merasa Bersalah Biarkan Anak Screen Time
Mulai dari mengontrol pola makan pada anak dengan cara menyajikan makanan yang bergizi seperti buah, sayuran ataupun protein rendah lemak yang disajikan secara menarik agar memberikan ketertarikan tersendiri kepada anak.
Mengajak anak untuk beraktivitas rutin seperti olah raga secara teratur dapat menghindari anak dalam berdiam diri dirumah tanpa melakukan aktivitas fisik.
Selain itu, apabila orang tua sudah merasa sulit untuk mengontrol kebiasaan buruk anak, maka disarankan untuk melakukan konsultasi medis dan psikologis untuk anak supaya terbantu pengelolaan hingga penjagaan obesitas pada anak. (Z-12)
Jumlah penderita kanker hati di seluruh dunia diperkiakan hampir dua kali lipat pada 2050, jika pencegahannya tidak segara ditingkatkan.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta. Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09% obesitas.
Hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI Jakarta pada 2024 menunjukkan salah satunya, sebanyak soal ASN Jakarta yang mengalami obesitas dan masalah kejiwaan.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Pembatasan bertujuan agar anak tidak terpengaruh mengonsumsi makanan dengan kandungan garam, gula dan lemak tinggi yang kerap kali dipromosikan melalui iklan.
Hadapi orang tua yang tidak menghargai dengan tips ampuh ini. Temukan cara membangun komunikasi sehat, menetapkan batasan, & meningkatkan harga diri. Klik sekarang!
MENGUJI keseimbangan dengan berdiri pada satu kaki dapat menunjukkan seberapa baik Anda menua. Demikian menurut studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One.
Temuan tersebut mengungkapkan bahwa pria dengan ADHD mengalami penurunan harapan hidup 4,5 hingga 9 tahun, sementara wanita mengalami penurunan harapan hidup 6,5 hingga 11 tahun.
Saat ini handphone sudah dimiliki oleh setiap orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Untuk handphone yang cocok bagi orang tua tentunya berbeda, baik dari spesifikasi
Berikut 10 kesalahpahaman umum terkait penuaan dan orang dewasa lanjut usia.
PENDUDUK dunia mulai memasuki masa ageing alias menua. Menurut laporan terbaru dari Badan PBB WHO yang dirilis 1 Oktober 2024, laju penuaan populasi jauh lebih cepat daripada sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved