Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SOSIOLOG dari Universitas Indonesia (UI), Rissalwan Habdy Lubis mengatakan pemerintah harus lebih serius mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual pada anak, ia juga menilai bahwa penyelesaian kasus kekerasan seksual tidak hanya bisa ditegakkan dengan menggunakan instrumen struktural melalui aturan, tetapi harus ada intervensi secara kultural jangka panjang.
“Secara kultural anak seharusnya tidak semata dianggap sebagai objek yang dapat dibentuk dan diarahkan, tetapi harus mulai juga bahwa anak adalah subjek yang memiliki kehendak dan hak untuk mendapatkan perlakuan yang wajar sesuai aturan yang sudah dibuat, baik ditingkat nasional maupun internasional seperti dalam konvensi hak anak,” ungkapnya kepada Media Indonesia di Jakarta pada Jum’at (12/7).
Melihat banyaknya orang terdekat para korban yang menjadi pelaku kekerasan, Rissalwan menurunkan praktik kekerasan yang terjadi kepada anak juga merefleksikan relasi kuasa yang tidak terkendali. Menurutnya, dari perspektif struktur sosial, tidak ada pola yang membatasi relasi kuasa yang wajar.
Baca juga : Anak Perempuan 6 Kali Lipat Lebih Rentan Terkena Kasus Kekerasan Seksual dan Fisik
“Dalam kasus kekerasan orang tua pada anak, batasan tersebut seharusnya ada pada nilai-nilai, agama atau kasih sayang, tapi karena kerasnya persaingan sumber penghidupan akibatnya orang tua kehilangan atau lupa dengan norma agama dan nilai kasih sayang,” ujarnya.
Selain itu, Rissalwan menjelaskan bahwa korban kekerasan terhadap anak juga didominasi oleh teman sebaya. Dijelaskan bahwa hal ini disebabkan karena adanya faktor trauma, budaya hingga faktor kesamaan minat yang menjadi luntur hingga konflik.
“Sementara dalam kasus kekerasan teman sebaya, relasi kuasa terbangun oleh dominant social circle. Faktor kesamaan minat dan pengalaman dapat memicu keberadaan circle pelaku kekerasan ini, seperti misalnya trauma kejiwaan, faktor budaya keluarga, dan sebagainya,” katanya.
Pakar sosiologi Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Bagong Suyanto mengatakan bahwa anak perempuan lebih rawan menjadi korban tindak kekerasan karena secara kultural masih dianggap lemah. Dijelaskan bahwa ideologi patriarki juga kerap kali menempatkan anak perempuan cenderung menjadi objek dan diabaikan.
“Sudah seharusnya tugas negara melindungi, tapi perlu kerjasama dan dukungan dari komunitas di tingkat lokal. Kekerasan di ranah daring juga membutuhkan strategi penguatan literasi orang tua dan anak itu sendiri. Maraknya kekerasan seksual di ranah daring yang memakan korban anak perempuan ini disebabkan karena konstruksi yang salah dalam memahami hak anak,” ujarnya. (Dev/Z-7)
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
FIFA dan AFC harus campur tangan karena itu keputusan buruk yang berdampak serius pada kehidupan dan karier sekitar 700 pesepak bola profesional di Indonesia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta menetapkan pasangan Pramono-Rano jadi pemenang Pilkada Jakarta
KEPOLISIAN dinilai penuh kehati-hatian dalam penanganan kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satrio, anak Rafael Alun Trisambodo, bekas pegawai Ditjen Pajak
Polda Metro Jaya membantah ada intervensi dalam penanganan kasus dugaan penipuan yang dilakukan Si Kembar.
apabila intervensi dilakukan langsung pada anak stunting maka diperlukan biaya besar dan belum tentu anak yang diintervensi tingkat kepulihannya bisa kembali.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved