Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENGAJARKAN kesabaran kepada anak adalah proses yang penting dalam perkembangan emosional dan sosial mereka.
Kesabaran bukan hanya keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga merupakan fondasi untuk pengendalian diri dan empati.
Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengajarkan kesabaran kepada anak yang kami rangkum dari beberapa sumber terpercaya.
Baca juga : Parents, Tak Perlu Merasa Bersalah Biarkan Anak Screen Time
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Developmental Psychology menunjukkan bahwa anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, termasuk kemampuan untuk mengendalikan emosi dan bersabar.
Anak-anak belajar banyak dari mengamati orang tua mereka. Menunjukkan kesabaran dalam berbagai situasi sehari-hari membantu anak memahami dan meniru perilaku tersebut.
Menurut sebuah studi dalam Journal of Experimental Child Psychology, memberikan tugas yang menantang namun bisa dicapai dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kesabaran dan ketekunan.
Baca juga : Mengapresiasi Mindfulness
Berikan anak-anak tantangan yang memerlukan usaha dan waktu untuk diselesaikan, seperti puzzle atau proyek seni. Ini membantu mereka memahami bahwa beberapa hal memerlukan waktu dan usaha.
Studi klasik oleh Mischel et al. (1972) tentang marshmallow test menunjukkan bahwa anak-anak yang mampu menunda kepuasan cenderung memiliki hasil yang lebih baik dalam kehidupan mereka, termasuk kesabaran yang lebih besar.
Mengajarkan anak-anak untuk menunggu penghargaan dapat meningkatkan kesabaran mereka. Misalnya, berikan mereka pilihan untuk mendapatkan hadiah kecil sekarang atau hadiah yang lebih besar nanti.
Baca juga : Perhatikan! Ini yang Harus Diketahui Orangtua tentang Tantrum pada Anak
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry menemukan bahwa teknik relaksasi dan mindfulness dapat secara signifikan mengurangi gejala stres dan meningkatkan kemampuan pengendalian diri pada anak-anak.
Ajarkan anak-anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi. Teknik-teknik ini dapat membantu mereka tetap tenang dan sabar dalam situasi yang menegangkan.
Menurut sebuah artikel di Early Childhood Research Quarterly, memberikan penjelasan yang jelas dan menetapkan harapan yang realistis dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan untuk menunggu dengan sabar.
Baca juga : Marak Tawuran, Pengamat Sosial: Kondisi Emosional Remaja Cenderung Masih Tinggi
Anak-anak perlu memahami mengapa mereka harus menunggu dan apa yang diharapkan dari mereka. Memberikan penjelasan yang jelas tentang waktu tunggu dan alasannya dapat membantu mereka mengembangkan kesabaran.
Studi yang dipublikasikan dalam Behavior Therapy menunjukkan bahwa penghargaan dan pujian dapat memperkuat perilaku positif pada anak-anak, termasuk kesabaran.
Berikan pujian dan penghargaan ketika anak menunjukkan kesabaran. Penguatan positif ini akan mendorong mereka untuk terus berlatih kesabaran.
Mengajarkan kesabaran kepada anak-anak adalah proses yang memerlukan konsistensi dan pemahaman dari orang tua.
Dengan menggunakan metode yang telah terbukti secara ilmiah, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan kesabaran yang penting untuk kehidupan mereka di masa depan.
Model kesabaran, memberikan tantangan yang sesuai usia, menggunakan teknik penghargaan tertunda, mengajarkan teknik relaksasi, memberikan penjelasan yang jelas, serta memuji dan menghargai kesabaran adalah beberapa cara yang efektif untuk mencapai tujuan ini. (Z-10)
Referensi
Salah satu yang harus diketahui orangtua dalam membesarkan seorang anak adalah menghadapi kondisi tantrum.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
Penderita Narcisstic Personality Disorder (NPD) seringkali sulit dihadapi karena mereka tidak merasa dirinya sakit dan sering meremehkan orang lain.
Setiap hari membawa peluang dan tantangan baru bagi setiap zodiak. Hari ini, 14 Juli 2024, beberapa zodiak akan menemukan diri mereka dipenuhi dengan energi positif dan semangat tinggi
Masa remaja sering dianggap penuh dengan drama dan reaksi berlebihan terhadap berbagai situasi, yang bisa membuat frustrasi bagi orangtua. Ini strategi menghadapinya.
Teknik distraksi diklaim bisa digunakan seseorang untuk mengontrol emosinya agar tidak menimbulkan bahaya bagi dirinya maupun orang lain.
alah satu alasan anak mengalami tantrum yakni kesulitan mengekspresikan keinginannya
AKSI tawuran masih terus terjadi di wilayah DKI Jakarta. Seperti di bulan Ramadan ini, banyak remaja-remaja tanggung yang melakukan konvoi dengan dalih bagi-bagi takjil jelang berbuka puasa
Survei bertajuk "Mindful Eating Study" yang dilakukan pada 1.158 responden dari 20 provinsi mengungkapkan 47% atau 5 dari 10 orang Indonesia memiliki perilaku emotional eater.
Ketika sistem penciuman mendeteksi suatu aroma, sistem ini mengirimkan sinyal ke sistem limbik, yang kemudian menimbulkan respons emosional berdasarkan pengalaman masa lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved