Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gangguan Jantung bisa Juga Dialami Anak Muda

Putra Ananda
02/8/2024 09:07
Gangguan Jantung bisa Juga Dialami Anak Muda
Diskusi Meet With The Expert dengan tema Latest Innovations in Cardiovascular Treatment Rs Brawijaya(Dok)

PENYEBAB penyakit jantung secara umum dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni kelompok umur muda di bawah 40 tahun dan kelompok umur tua di atas 40 tahun. 

Serangan jantung yang terjadi di usia di bawah 40 tahun umumnya terjadi karena ada kelainan bawaan, listrik jantung atau kanal ion jantung, dan kelainan struktur organ jantung.

“Kalau listrik jantung yang paling sering adalah ion-ion yang mengatur kelistrikan jantung mengalami mutasi genetik yang mengakibatkan dengan pencetus tertentu seperti olahraga, berenang, atau karena kebisingan misalnya, ion itu bisa memicu irama jantung yang kacau yang bisa mengancam atau membuat denyut jantungnya berhenti,” kata Dokter Spesialis Jantung Muhammad Yamin dalam acara “Meet With The Expert dengan tema Latest Innovations in Cardiovascular Treatment : What We Should Know” dikutip Jumat (2/8). 

Baca juga : Ciri-Ciri Henti Jantung Mendadak dan Penanganannya

Kelainan struktur organ jantung yang dibawa sejak lahir sudah tebal karena adanya kelainan gen-gen yang mengatur otot jantung. Otot yang tebal tersebut berpotensi membuat kelistrikan jantung rusak. Kasus ini lazim ditemukan pada profesi atlet karena sering berlatih lebih keras dari biasanya. Otot yang awalnya sudah tebal menjadi lebih tebal. 

“Maka semakin tebal otot jantung akan semakin mudah untuk konslet,” ungkapnya. 

Untuk kelompok di atas 40 tahun, penyebab kematian mendadak yang paling sering adalah serangan jantung yang sering disebut penyakit jantung koroner

Baca juga : Terobosan Pertolongan Pertama Serangan Jantung

“Jadi tidak semua serangan jantung adalah henti jantung dan tidak semua henti jantung adalah serangan jantung. Jadi, serangan jantung bisa bisa bikin henti jantung, tetapi henti jantung belum tentu karena serangan jantung,” tambahnya. 

Dokter Bedah Toraks dan Kardiovaskular, Sugisman menerangkan, penyakit jantung koroner bisa diterapi dengan dua cara, yaitu non-surgical dan surgical. Metode non-surgical dilakukan oleh kardiologis dengan melakukan intervensi melalui pemasangan ring atau stent jantung.

“Jika ada pasien dengan penyakit jantung koroner yang sudah tidak memungkinkan untuk pemasangan ring atau stent akibat jumlah sumbatan yang banyak, maka akan diarahkan dilakukan tindakan bypass koroner yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah jantung,” terang Sugisman. 

Baca juga : Apakah Orang yang tidak Mempunyai Riwayat Jantung Bisa Terkena Serangan Jantung?

Saat ini, jumlah penderita penyakit jantung sangat besar, bahkah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi. Prevalensi penyakit jantung koroner menjadi yang terbanyak dari semua penyakit jantung lainnya, sehingga operasi bypass koroner adalah jenis operasi bedah jantung yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia.

Sugisman menjelaskan, penyumbatan pembuluh darah bisa disebabkan oleh banyak faktor risiko. Terbanyak disebabkan oleh penyakit komorbid seperti diabetes, hipertensi, gangguan kolesterol, merokok, dan gaya hidup tidak sehat lainnya.

Dokter Subpesialisasi Bedah Jantung Dewasa ini mengungkapkan, jumlah penderita jantung koroner juga semakin muda. Berbeda dengan 10 tahun lalu, bahwa penyakit jantung koroner banyak diderita oleh kalangan orang tua di atas 50 tahun atau 60 tahun.

Baca juga : Tanggapan Darurat terhadap Serangan Jantung Bisa Menyelamatkan Nyawa

“Sekarang cenderung di usia 20 atau 30 tahun karena penyumbatan pembuluh darah koroner. Jadi jangan heran pada periode yang akan datang usia penderita jantung koroner akan makin muda. Mungkin karena lifestyle dan perubahan gaya hidup yang lebih senang makan junk food, fast food, dibandingkan dengan makanan-makanan sehat yang lain,” ungkapnya.

BraveHeart Center dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Hybrid Operating Theatre. Fasilitas modern ini memungkinkan tindakan bedah dan intervensi non-bedah dilakukan secara bersamaan pada satu pasien dengan kondisi medis tertentu. 

Misalnya, kasus kompleks seperti diseksi aorta dengan robekan yang parah, memerlukan tindakan simultan oleh dua spesialis yang berbeda: seorang ahli bedah jantung dan seorang ahli intervensi vaskular.

Corporate Sales Direktur Brawijaya Healthcare Hestiningsih, menyatakan Brawijaya Healthcare merupakan jaringan Rumah Sakit dan klinik terkemuka di Indonesia yang saat ini mempunyai 5 Rumah Sakit  yaitu : Brawijaya Hospital Antasari Jakarta Selatan, Brawijaya Hospital Duren Tiga Jakarta Selatan, Brawijaya Hospital Saharjo Jakarta Selatan, Brawijaya Hospital Depok sawangan, dan Brawijaya Hospital Tangerang 

“Dan akan terus berkembang dengan menambah rumah sakit di beberapa lokasi. Seluruh Rumah Sakit Brawijaya telah terakreditasi paripurna sebagai bentuk komitmen bahwa rumah sakit meningkatkan mutu layanan kepada pasien,” ujarnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya