Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SERANGAN jantung adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung terhenti, menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
Sering kali, serangan jantung dikaitkan dengan mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah orang yang tidak ada riwayat penyakit jantung bisa terkena serangan jantung?
Jawabannya adalah ya. Orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung masih bisa mengalami serangan jantung.
Baca juga : Obat Herbal Dipastikan bukan Solusi Atasi Serangan Jantung
Meskipun riwayat penyakit jantung dan faktor risiko yang jelas meningkatkan kemungkinan serangan jantung, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi ini pada individu yang tampaknya sehat.
Salah satu pendiri Himpunan Dokter Emergency Indonesia Adib Khumaidi menjelaskan bahwa serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
“Serangan jantung itu tidak bisa diprediksi, banyak faktor sekarang misalnya dia mempunyai penyakit kolesterol, diabetes, hipertensi atau penyakit lain, hal itu dapat menjadi penyebab. Atau tidak ada pemeriksaan pada jantung dan ternyata terdapat plak dalam jantung yang tidak diketahui,” ujar dokter yang juga merupakan ketua Ikatan Dokter Indonesia.
Baca juga : Stres Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Idiopatik dan kardiomiopatik juga dapat menjadi penyebab terjadinya serangan jantung.
Menurut Adib, saat keadaan darurat, gejala itu kadang tidak tampak jadi harus ada penanganan dengan cepat salah satunya dengan memeriksa nadi.
1. Stres dan kesehatan mental
Baca juga : Mengenal Serangan Jantung dan Tips Pencegahannya
Stres kronis, kecemasan, dan depresi dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, serta memicu perilaku tidak sehat seperti merokok atau makan berlebihan, yang semuanya berkontribusi pada risiko serangan jantung.
2. Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup yang kurang aktif, pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, serta kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan jantung bahkan pada individu tanpa riwayat penyakit jantung.
Baca juga : Anak Muda Bisa Terkena Penyakit Jantung Jika Hidup tidak Sehat
3. Genetika
Meskipun seseorang mungkin tidak memiliki riwayat pribadi penyakit jantung, faktor genetik dapat memainkan peran penting. Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit jantung yang belum terdiagnosis.
4. Kondisi medis lainnya
Penyakit autoimun, gangguan tiroid, atau kondisi lain yang mempengaruhi metabolisme tubuh juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
5. Aktivitas fisik intens
Dalam beberapa kasus, aktivitas fisik yang sangat intens atau mendadak pada seseorang yang tidak terbiasa bisa memicu serangan jantung.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah kunci utama. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko serangan jantung, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung:
Gaya hidup sehat
Mengadopsi pola makan seimbang, rutin berolahraga, menghindari merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.
Mengelola stres
Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk mengelola stres.
Pemeriksaan kesehatan rutin
Meskipun tidak memiliki riwayat penyakit jantung, pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi faktor risiko yang tidak terlihat.
Edukasi dan kesadaran
Mengetahui tanda-tanda awal serangan jantung dan apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat.
Serangan jantung dapat terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Dengan memahami faktor risiko yang kurang dikenal dan mengambil langkah-langkah pencegahan, kita dapat lebih siap menghadapi potensi ancaman ini dan menjaga kesehatan jantung kita secara keseluruhan.
Kewaspadaan dan tindakan proaktif adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung. (Z-1)
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
53 jemaah haji asal Tanah Air wafat di Tanah Suci hingga hari ke-22 pelaksanaan ibadah haji.
Tak hanya nyeri dada, gangguan jantung juga bisa ditandai dengan gejala halus. Kenali 6 tanda penting ini sebelum terlambat.
SERANGAN jantung merupakan kondisi gawat darurat medis yang harus segera ditangani. Seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya mengeluhkan keadaan yang mirip dengan masuk angin.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved