Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
OLAHRAGA adalah salah satu cara paling efektif untuk tetap sehat dan menjadi aktivitas penting bagi setiap orang, termasuk penderita penyakit jantung. Namun, bagi penderita penyakit jantung berolahraga terlalu keras bisa berakibat fatal, sehingga bisa berdampak buruk pada kondisi jantung.
Lalu bagaimana berolahraga yang aman bagi pengidap penyakit jantung? Simak tipsnya.
Berolahraga tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga merupakan sarana pemulihan yang sehat. Sayangnya tidak semua orang memiliki kondisi fisik yang baik sehingga sulit untuk berolahraga.
Baca juga : Coba Empat Olahraga Ini Untuk Kesehatan Jantung
Oleh karena itu, penting bagi penderita penyakit jantung untuk melakukan olahraga yang sesuai dengan kondisi fisiknya. Karena, olahraga yang terlalu berat dan intens bisa berdampak buruk pada kondisi jantung.
Berikut ini adalah tips aman berolahraga bagi penderita penyakit jantung:
Sebelum berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Tanyakan apakah olahraga yang ingin Anda lakukan aman bagi kesehatan Anda dan cari tahu aktivitas mana yang harus dihindari.
Baca juga : Terapkan Gaya Hidup Sehat, Cara Utama Cegah Penyakit Jantung
Gerakan olahraga hendaknya dilakukan dengan santai. Ini akan mencegah jantung Anda bekerja terlalu keras.
Disarankan agar semua orang, termasuk penderita penyakit jantung, melakukan pemanasan kurang lebih 5 menit sebelum berolahraga dan melakukan pendinginan setelah berolahraga. Hal ini sangat penting untuk mencegah lonjakan detak jantung secara tiba-tiba yang dapat menimbulkan risiko yang mengerikan.
Pasien jantung sebaiknya berolahraga di dalam ruangan. Hal ini untuk menghindari cuaca yang terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu lembab. Meski demikian, jalan pagi di sekitar perumahan masih diperbolehkan.
Baca juga : Kenali Detak Jantung Sehat
Anda perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama latihan. Kalaupun bisa, sebaiknya minumlah sebelum haus.
Hindari berendam di air hangat atau pergi ke sauna setelah berolahraga. Pasalnya, berendam di air hangat membuat jantung bekerja lebih cepat.
Tips olahraga aman untuk penderita jantung selanjutnya adalah dengan selalu memantau detak jantung. Gunakan monitor detak jantung atau mengukur denyut nadi di pergelangan tangan sebelum dan sesudah berolahraga.
Baca juga : Ini Kriteria Penyakit Jantung yang Memerlukan Pemasangan Ring
Rumusnya adalah 220 dikurangi usia Anda. Kemudian 80 persen hasil pengurangan tersebut adalah denyut nadi maksimum. Jika monitor Anda menunjukkan denyut nadi maksimal, segera kurangi olahraga dan istirahat.
Demi alasan keamanan, pasien jantung harus selalu membawa nitroglycerin atau obat lain yang diresepkan oleh dokter saat berolahraga. Ini sangat membantu ketika Anda merasa jantung Anda bekerja lebih cepat.
Kapan Penderita Jantung Harus Istirahat atau Berhenti Berolahraga?
Orang yang menderita penyakit jantung perlu mengetahui kondisi tubuhnya. Penderita penyakit jantung sebaiknya tidak berolahraga terlebih dahulu jika fisiknya tidak sehat.
Jika mengalami salah satu gejala ini, penderita penyakit jantung sebaiknya istirahat dan berhenti berolahraga.
Merasakan gejala berat saat berolahraga seperti nyeri dada, sesak napas yang tidak membaik dengan istirahat, pusing, atau pingsan. Ini bisa menandakan adanya masalah serius pada jantung.
Setelah mengalami serangan jantung, operasi jantung, atau diagnosis kondisi jantung yang serius, dokter biasanya merekomendasikan istirahat total atau mengurangi aktivitas fisik yang intens.
Jika ada perubahan gejala seperti detak jantung yang tidak teratur, peningkatan nyeri dada, atau kelelahan yang berlebihan, ini bisa menjadi tanda untuk menghentikan atau mengubah program olahraga.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Paparan cahaya, bahkan dengan intensitas rendah di malam hari, terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme
DOKTER spesialis penyakit dalam RS Wahidin Sudirohusodo, dr. M. Tasrif Mansur, menjelaskan bahwa serangan jantung dan henti jantung merupakan dua hal yang berbeda.
Kesehatan mulut tak hanya soal gigi bersih. Penyakit gusi bisa memicu diabetes, jantung, infeksi paru, hingga komplikasi kehamilan. Jaga mulut sehat sekarang!
ANAK-anak hingga remaja ternyata juga bisa diajarkan mencegah terjadinya penyakit jantung.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi,
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved