Pencegahan Stunting Sudah Dimulai Sejak Usia Remaja

Basuki Eka Purnama
24/3/2024 10:30
Pencegahan Stunting Sudah Dimulai Sejak Usia Remaja
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis anak dari RS Bunda Jakarta I Gusti Ayu Nyoman Partiwi mengatakan memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.

"Lifestyle harus diperhatikan. Kalau tidak mau diperbaiki tidak usah hamil," tegar Partiwi, dikutip Minggu (14/3).

Ia mengatakan remaja harus memperbaiki kualitas hidup dengan gaya hidup yang sehat jika ingin menikah dan memiliki keturunan yang sehat dan bebas stunting.

Baca juga : Brebes Libatkan Remaja Kampanye Cegah Stunting

Yang harus dilakukan antara lain menghindari konsumsi alkohol dan berhenti merokok. Alkohol dapat meningkatkan kalori dalam tubuh sehingga konsumsi alkohol bisa menyebabkan kegemukan, sementara rokok dapat memperburuk sel-sel di dalam tubuh.

Bagi pasangan yang merencanakan kehamilan, sebelum menikah, perlu melakukan skrining minimal tiga bulan sebelumnya, memperbanyak olahraga dan menurunkan kolesterol.

"Skrining 3 bulan pertama sebelum hamil, memperbaiki kualitas hidup, pasangan yang gemuk harus diturunkan, kolesterol tinggi ditata, yang nggak suka olahraga harus dibereskan, berhenti merokok agar tubuh ibu jadi rumah untuk janin yang baik," katanya.

Baca juga : Remaja Tak Buru-Buru Menikah Kurangi Risiko Stunting

Bagi yang sudah menikah dan hamil, Partiwi mengatakan perlu dilakukan intervensi untuk mencegah anak lahir stunting. 

Pemenuhan nutrisi saat 9 bulan masa hamil perlu dilakukan mulai dari makan makanan bergizi dan konsumsi suplemen sebagai penambah nutrisi hingga masa menyusui eksklusif 6 bulan.

Anak yang stunting bisa terlihat dari berat badan yang tidak naik dalam waktu 4 bulan berturut-turut. Selain berat badan, tinggi badan juga akan mengikuti perkembangan yang kurang dan diiringi dengan lingkar kepala yang kecil.

"Dalam 1 tahun pertama, 60% nutrisi anak untuk otak, jadi kalau lingkar kepala sudah kecil kita sudah telat berati kecerdasan anak sudah terganggu," kata Partiwi.

Konsumsi protein hewani dapat menjadi cara untuk mencegah stunting dari awal kehamilan hingga masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya