Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
GINJAL memiliki begitu banyak fungsi pada sistem kehidupan manusia. Karenanya, perlu diketahui sejumlah hal penting untuk menghindari pemburukan kinerja ginjal agar kualitas hidup dan dampak masalah bagi keluarga dapat dihindari.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Ginjal Hipertensi, Dr dr Riri Andri Muzasti MKed(PD) SpPD-KGH FINASIM dari Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan, partisipasi aktif dan pemahaman yang baik guna menjaga kesehatan pasien perlu dibangun agar kualitas hidup terjaga.
"Partisipasi aktif ini dimulai dengan deteksi dini fungsi ginjal, sekaligus membangun komunikasi, yaitu pasien, dokter dan keluarga yang mendampingi. Karena jika penyakit ginjal kronis telah memasuki stadium akhir, yaitu pada stadium 4 dan stadium 5, maka butuh usaha keras, biaya besar dan kesabaran yang tinggi saat menjalani terapi agar kualitas hidup layaknya orang sehat tetap terjaga", tutur Riri Andri Muzarti melalui bincang sehat secara live di Instagram Siloam Hospitals Medan, Jumat (01/03/2024).
Baca juga : Waspadai Penyakit Ginjal, Cara Pencegahan dan Gejalanya
Disampaikan dokter Riri Andri dihadapan puluhan nitizen yang mengikuti jalannya edukasi, pemahaman yang baik perlu dibangun pada pasien dan keluarga mengenai cara menjaga kesehatan seutuhnya meski telah menjalani cuci darah seumur hidup. Hal itu terkait pemahaman tentang penyakit ginjal, mengatur diet yang baik, cara minum obat secara teratur, cara menjalani terapi, serta beraktivitas fisik sesuai kondisi tubuh.
"Keluarga yang mendampingi ikut berperan penuh agar kualitas hidup pasien terjaga secara normal dan sehat, yakni beri dukungan aktif dan efektif, dan tentunya juga bagi pasien, yang harus secara teratur menjalani terapi dan menjaga pola makan secara benar sesuai kondisi tubuh", ungkap Riri menjelaskan.
Penderita gagal ginjal akut dan penyakit ginjal kronis, terutama pada stadium lanjut, membutuhkan terapi pengganti ginjal, salah satunya adalah terapi cuci darah. Pada gagal ginjal akut, terapi cuci darah dapat dilakukan beberapa kali (sementara). Hal tersebut berbeda dengan penyakit ginjal kronis tahap akhir yang harus menjalani terapi cuci darah (Hemodialisis) sepanjang waktu guna menjaga kualitas hidup sang pasien.
Baca juga : Kualitas Layanan JKN untuk Pasien Dialisis Dinilai Meningkat
"Karena itu, pengelolaan pasien dengan penyakit ginjal kronis mesti komprehensif, dimulai dari aspek medis, pertimbangan penilaian harapan hidup, tujuan, hingga target pengobatan pasien", tutur Riri Andri Muzasti mengingatkan.
Ketika ginjal mengalami gangguan, akan terdapat beberapa gejala umum yang akan dirasakan oleh penderita penyakit ginjal, di antaranya adalah
mual dan muntah, kulit gatal-gatal, tubuh terlihat pucat dan lemas. Selain timbulnya sesak nafas, beberapa bagian tubuh akan terlihat bengkak akibat mengumpulnya cairan tubuh yang disebabkan ginjal tidak mapu mengeluarkan urin.
Di sesi akhir edukasi, Riri menjelaskan beberapa langkah yang akan dilakukan dokter spesialis untuk mendiagnosis penyakit ginjal. Antara lain, tanya jawab dan pemeriksaan fisik, laju filtrasi glomerulus (GFR) dengan pemeriksaan kreatinin darah, tes urin dan tes darah lainnya yang diperlukan sehubungan komplikasi penyakit ginjalnya, tes pencitraan seperti USG, CT scan, serta MRI jika diperlukan, dan bopsi ginjal untuk mengetahui penyebab dan diagnosis pasti penyakit ginjal.
"Adapun pengobatan penyakit ginjal tergantung dengan penyebabnya. Ada beberapa cara mengobatinya yakni mengubah gaya hidup, obat-obatan, terapi pengganti ginjal seperti cuci perut (peritoneal dialisis) atau cuci darah (hemodialisis) dan yang paling efektif adalah dengan melakukan transplantasi ginjal", pungkas Riri.
TRANSPLANTASI ginjal kini diakui sebagai terapi pilihan utama bagi pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal penyusun batu ginjal.
Demam berulang yang tidak disertai batuk dan pilek bisa jadi mengindikasikan adanya gangguan ginjal pada anak.
Pengaruh positif ini berasal dari meningkatnya jumlah bakteri baik dalam usus, yang mampu mencegah masuknya racun ke sirkulasi darah dan memperlambat kerusakan pada organ.
TENAGA apoteker yang kompeten dan tersebar merata di Indonesia masih menjadi kebutuhan.
Usia baru menginjak 20-an, tapi tubuh terasa cepat pegal dan lelah? Waspadalah—bukan sekadar kelelahan biasa, ini bisa menjadi gejala gangguan metabolisme
Ubi jalar oranye kaya akan beta karoten, serat, dan kalium yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Temukan 5 manfaat utamanya di sini.
Berendam di hot tub mampu meningkatkan suhu inti tubuh lebih efektif dibandingkan duduk di sauna.
Berolahraga pagi hari memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Simak 13 manfaatnya berikut.
Dengan vaksinasi yang tepat dan gaya hidup yang sehat, para lansia dapat menikmati masa tua yang lebih aktif, mandiri, dan penuh semangat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved