Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis gizi klinik RS Cipto Mangunkusumo, Steffi Sonia, mengatakan seseorang yang ingin melakukan diet tidak harus mengurangi atau bahkan tidak makan nasi asal bisa mengatur porsi makannya sama banyak dengan sayur.
"Sarannya kalau mau menjaga kesehatan sesuai dengan Piring Makanku yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan itu sudah jelas dari rasio satu piring sebenarnya antara nasi sama sayur minimal setara dan sama banyaknya," kata Steffi, dikutip Senin (29/1).
Steffi juga mengatakan banyak orang terkecoh makan dengan porsi terlihat sedikit namun ternyata kalori yang dikandungnya sangat padat. Contohnya saat makan gorengan, meskipun hanya satu potong, gorengan tersebut mengandung minyak yang merupakan lemak dengan kalori tinggi.
Baca juga: Praktis! Ini 4 Cara Membuat Nasi Jagung, Ada Resep untuk Diet
Selain gorengan contoh lain adalah jika menyantap camilan kue kering terutama yang berbahan dasar mentega atau margarin juga terkandung banyak kalori meskipun ukuran potongnya kecil.
Jika jumlah kalori tidak diatur akibatnya akan ada penumpukan lemak sehingga berat badan menjadi naik dan berujung obesitas.
"Nggak cuma cemilan, nasi putih dengan nasi goreng secara teori nasi goreng kalorinya lebih tinggi," tambah Steffi.
Baca juga: Ini Sebabnya Camilan Larut Malam Tidak Baik Bagi Kesehatan
Jika memiliki dana lebih dan ingin mengganti nasi putih dengan yang tinggi serat, Steffi menganjurkan nasi merah atau nasi cokelat namun tetap harus menjaga porsi makan yang seimbang dengan sayur meskipun nasi putih sudah diganti.
Selain nasi merah, sumber karbohidrat lainnya juga bisa didapatkan dari kentang, ubi, atau singkong.
"Bukan berarti yang lain semua aman, tetap saja porsi harus dijaga mau dengan kentang, ubi, singkong semua pengganti makanan pokok tetap harus dijaga porsinya, perbandingannya sama seperti nasi dan sayur minimal sama banyaknya itu yang bikin lama kenyangnya," pungkas Steffi. (Ant/Z-1)
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Pelayanan gizi sebaiknya dilakukan awal sejak ditegakkan diagnosis TB karena pemberian prinsip diet setiap pasien berbeda tergantung kondisi klinis yang didapatkan pada setiap pasien.
Diet bukan berarti tidak makan, melainkan mengatur jenis, porsi, dan waktu konsumsi makanan agar tubuh tetap sehat dan seimbang.
Nasi sering disalahkan sebagai penyebab naiknya berat badan dan gula darah. Padahal, jika dikonsumsi dengan bijak, nasi tetap bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat. Simak faktanya.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Usai liburan, banyak orang merasa bersalah karena pola makan tersebut dan berujung pada niat untuk detoks atau diet ketat untuk menurunkan berat badan.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Enggak perlu diet aneh-aneh, diet OMAD, ketogenik, OCD. Selama orang itu melakukan diet yang seimbang dan dilakukan jangka panjang, hasilnya jauh lebih bagus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved